26 Juli 2018

Mungkin Aku Lupa

Mungkin Aku Lupa

Lupa akan tentang nikmat yang masih dikasih Sang Maha Pemberi
Inginya begini, inginya begitu, inginya banyak sekali.
Lupa bahwa Tuhan Maha bijaksana,
Lupa bahwa nikmat terbaik selalu tercurahkan setiap waktu.
Lupa akan terus membenahi diri dan selalu memasrahkan dalam setiap gejolak dengan ketenangan diri.

Lupa bahwa Tuhan memiliki Arrahman dan ArrahimNya yang tak terbatas.
Lupa akan kesabaran dan kepasrahan terhadapNya.

Matahari saja tetap sabar dan berpasrah kepada-Nya, hanya untuk menunggu terbit dan terbenamnya.
Siang dan Malam pun juga penuh kesabaran dan berpasrah, hanya untuk saling menunggu gilirannya.

Apa kau pernah melihat matahari terbit dan terbenam lebih awal dari biasanya.
Apa kau pernah melihat matahari terbit dan terbenam lebih akhir dari biasanya.
Apa kau pernah melihat siang dan malam bertukar gilirannya satu sama lain.

Jika kau pernah melihatnya, itu hanya Perasaanmu Saja.
Jika itu benar, maka kesabaran dan kepasrahanmu itu hanyalah bagaikan seorang yang dihadapakan pada minuman panas, lalu langsung meminumnya.


** Pesan yang dapat dipetik dari kalimat diatas adalah :
Jikalau engkau di suguhi minuman panas berupa kopi panas misalnya, maka jangan langsung di minum/sruput. Tapi tunggu dan biarkan agak dingin. Gunakan waktu menunggu untuk berbincang-bincang ringan terlebih dahulu. Siapa tahu dengan berbincang-bincang sembari menunggu kopi panas mendingin. Sama orangnya ditambahi suguhan roti atau kue kering. 😁😁


Share This:    Facebook  Twitter