Tampilkan postingan dengan label Banyuwangi Dolan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Banyuwangi Dolan. Tampilkan semua postingan

06 Juli 2022

Kesenian Angklung - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Kesenian Angklung

angklung Banyuwangi
Angklung merupakan kesenian khas Banyuwangi Kesenian ini -dimainkan oleh 12 sampai 14 orang. Instrument musiknya terdiri dari Saron, Kendang dan gong. Sebagian besar peralatan yang digunakan berasal dari bambu.

Angklung memiliki beberapa macam yaitu:

  • Angklung Caruk
  • Angklung Tetak
  • Angklung Paglak
  • Angklung Dwilaras
  • Angklung Blambangan.

Share This:    Facebook  Twitter

Kesenian Jaranan Buto - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Kesenian Jaranan Buto

Kesenian Jaranan memang telah menyebar di tanah Jawa. Hampir di tiap daerah memiliki kesenian jaranan. Banyuwangi juga memiliki kesenian jaranan dengan berbagai variasinya. Salah satunya adalah Jaranan Buto. Perbedaan utama pada jaranan buto adalah kepala kuda kepang yang dipakai tidak berbentuk kuda. Tetapi berbentuk kepala raksasa, yang dalam bahasa Jawa disebut buto, dengan taring keluar dari mulutnya.

Kesenian ini sangat unik dan menarik. Pada puncak pertunjukan, biasanya penari mengalami kesurupan. Penari tidak sadar dan mengejar orang yang menggodanya dengan siulan. Kadang juga ditampilkan penari yang kesurupan menelan kaca dan api. Bahkan, ayam hidup yang dimakan kepalanya hingga mati.

Ada seorang pawang yang bertanggung jawab terhadap penari-penari atau penonton yang ikut kesurupan, Sang pawang bertugas menyadarkan para penari atau penonton yang kesurupan. 

Share This:    Facebook  Twitter

Wayang - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Wayang

Kata Wayang berasal dari bahasa Jawa yang berarti bayang-bayang. Pertunjukan wayang bisanya digelar semalam suntuk pada kegiatan-kegiatan kebudayaan dan tradisi di Banyuwangi.

Cerita wayang mengajarkan banyak makna dan tujuan hidup manusia.

Share This:    Facebook  Twitter

Kesenian Tradisional Patrol - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Kesenian Tradisional Patrol

Patrol merupakan musik etnik Banyuwangi yang seluruh instrumennya terbuat dari bambu. Bentuk alatnya meliputi katir, gong, kempul, angklung renteng, kethuk, kendang, dan seruling. Komposisi ini merupakan aktivitas budaya IJsing, masyarakat asli Banyuwangi, yang di tampilkan pada malam bulan Ramadhan, baik untuk ronda siskamling maupun membangunkan orang sahur.

Syair - syair yang dinyanyikan mengambil dari Kitab Berjanji dan lagu-lagu daerah Banyuwangi dengan teknis tabuh sistim timpalan. Pada saat festival, biasanya diikuti grup-grup patrol dari desa dan kelurahan se Kabupaten Banyuwangi dengan jumlah personal satu grup minimal 15 orang.

Share This:    Facebook  Twitter

Kesenian Damarwulan / Jinggoan - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Kesenian Damarwulan / Jinggoan

Kata Damarwulan diambil dari tokoh yang di pentaskan dalam kesenian ini, yaitu DamarwuIan atau Minakjinggo. Kesenian ini dimainkan oleh 40 hingga 50 orang dan dibagi dalam empat kelompok. Kesenian Damarwulan mirip dengan kesenian janger Bali. Perbedaannya hanya bahasa yang digunakan. Jika janger Bali menggunakan bahasa Bali dalam dialognya, maka kesenian Damarwulan memakai bahasa Jawa.

Kesenian Damarwulan merupakan seni drama tari. Pertunjukan diawali dengan tarian Panem brama. Adegan lawan biasanya disisipkan dalam pementasan. Ceritanya berkisar tentang hubungan antara Minakjinggo dengan Damar wulan pada masa Majapahit dan Blambangans Dialognya berbentuk tembang atau nyanyi an. Pengaturan cerita biasanya dilakukan oleh seorang dalang, yang fungsi dan kedudukannya mirip dengan dalang dalam pementasan kese nian wayang orang. Sang dalang memberikan gambaran apa yang akan terjadi sebelum adegan dimulai. Pertunjukan biasanya diadakan mulai jam 21.00 dan berakhir pada 04.00 pagi hari. 

Share This:    Facebook  Twitter

Kesenian Gedhogan - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Kesenian Gedhogan

Kesenian Gedhogan pada mulanya digunakan untuk hiburan setelah selesai menumbuk be ras pada acara hajatan. Mereka beramai-ramai membunyikan peralatan penumbuk beras, se perti alu, lesung, dan lumpung, sehingga menim. bulkan suara yang enak didengar. Mereka menyanyi sambil menabuh gamelan tersebut.

Share This:    Facebook  Twitter

Tarian Paju Gandrung - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Tarian Paju Gandrung

Tarian ini merupakan bentuk tari berpasangan antara wanita si penari Gandrung dengan tamu yang dihormati, yang diundang untuk ikut me nari bersama. Paju Gandrung merupakan suatu bentuk tarian yang mengutamakan pernyataan kegembiraan, kebersamaan, keakraban, hiburan, dan kemeriahan. Semua itu diekspresikan lewat tarian yang spontan dilakukan dengan peranta ra penari Gandrung dengan menggunakan sampur (selendang) penari Gandrung.

Share This:    Facebook  Twitter