Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri air terjun legomoro. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut relevansi untuk kueri air terjun legomoro. Urutkan menurut tanggal Tampilkan semua postingan

23 Februari 2018

Air Terjun Legomoro Banyuwangi - Dolan

Air Terjun Legomoro
Legomoro Twin Waterfall

air terjun banyuwangi
Air terjun yang terletak di Desa Margomuliyo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi ini, memiliki keindahan yang menarik.

Air terjun yang terletak di kawasan hutan milik Perhutani Banyuwangi bagian barat area kaki gunung Raung ini juga disebut air terjun kembar.

Dikarenakan air terjun ini memiliki dua aliran air terjun yang berasal dari satu saluran. Aliran air ini terpisah menjadi 2 air terjun, yang dimana letak satu aliran air terjun dengan satunya berjarak sekitar ±50 Meteran. sisi kiri dan kanan.

Berikut beberapa keindahan yang berhasil tertangkap oleh kamera :

Lokasi air terjun legomoro Banyuwangi, bisa anda capai dengan berbagai macam jenis kendaraaan mulai kendaraan roda dua sampai kendaraan roda empat. Kecuali pesawat terbang dan kapal laut. 😁
Tempat Penyewaan Ban Tubing
Jika anda sedang berlibur di wisata pemandian kolam renang Umbulbening, anda juga bisa menyempatkan mampir kesana. Karena lokasi air terjun legomoro juga bisa anda capai dari titik lokasi umbulbening.




Pemandangan wisata air terjun legomoro Banyuwangi yang begitu segar dipandang mata dan damai.

Air terjun mini yang ada dibawah aliran air terjun lemoro.



Lokasi wisata Air Terjun Kembar Legomoro ini juga sangat cocok untuk liburan bersama keluarga. Lokasi yang mudah dijangkau, fasilitas gasebo, toilet juga ada. Airnya jernih khas pegunungan dan tidak dalam, bisa untuk anak-anak.

Wisata alam air terjun legomoro ini sangat cocok untuk liburan keluarga. Karena kondisi lokasinya yang tidak bahaya sangat cocok untuk anak-anak sampai dengan usia tua.

Data ambil :
  • Tanggal foto : 21 Februari 2018
  • Kamera : Kamera Ponsel Huawei Honor 3C Lite (Hol-U19) - 8 MPixel
  • Tiket : Rp. 12.000,- (Rp. 2000,- Parkir Sepeda Motor & Rp. 10.000,- Tiket Masuk)
  • Lokasi Titik Awal Keberangkatan : Stasiun Setail (Sempu - Banyuwangi)
  • Transportasi : Sepeda Motor

Video :



Aliran Air Terjun Sisi Kanan

Segarnya Air Yang Gemiricik
PASTIKAN !
Jangan membuang/meninggalkan sampah sembarangan terutama sampah plastik.
Share This:    Facebook  Twitter

14 April 2019

13 April 2019 - Glenmore ning Air Terjun Legomoro

13 April 2019
Glenmore ning Air Terjun Legomoro

Setelah mengambil beberapa foto di area PT. Glenmore, kami meneruskan perjalanan menuju air terjun Legomoro yang berjarak ± 6 km. Pemandangan pohon karet disepanjang jalan dan udara yang segar dengan beberapa pemukiman penduduk di area perkebunan tersebut.
 Ayo semangat......!!! Yanto & Yoyok mendorong sepedanya dikarenakan jalan menanjak.
Sesekali kami mendorong, karena selain menghemat tenaga juga disebabkan jalan menanjak dengan kondisi bebatuan.
Sebuah petunjuk arah yang menggemberikan, karena dari sini lokasi air terjun Legomoro sudah cukup dekat.
Ye...... kami berhasil mencapai tujuan air terjun Legomoro. Kayuhan kami terbayarkan dengan keindahan alam air terjun Legomoro yang asri.
wisata air terjun legomoro glenmore
Pemandangan yang indah
Tampak air terjun kecil yang berada di bawah aliran air terjun Legomoro

Ah... mendelok (melihat) pemandangan seperti ini dan menghirup udaranya yang segar menjadi kami malas bergerak kembali. Disini kami memutuskan untuk beristirahat cukup lama sebelum melanjutkan perjalanan menuju Anta Boga.
Yanto & Yoyok tertidur disebuah gubuk dekat air terjun karena kelelahan sebelum akhirnya mereka mencoba mandi di air terjun Legomoro.
Kami mencoba menikmati kesegaran airnya dengan mandi dan sedikit berenang.

Perjalanan Sebelumnya : Genteng ning Glenmore
Perjalanan Selanjutnya : Air Terjun Legomoro ning Pura Anta Boga

Share This:    Facebook  Twitter

06 Januari 2022

Tahun Baru Gowes Ke Air Terjun Legomoro

Tahun Baru Gowes Ke Air Terjun Legomoro 

Air Terjun Legomoro


Gowes kali ini adalah gowes yang paling banyak ceritanya.
Libur tahun baru 2022 saya & fauzi melakukan perjalanan gowes menuju air terjun Legomoro yang ada di Bumiharjo, Glenmore.

Air terjun Legomoro terletak tidak jauh dari tempat wisata pemandian air umbul bening. Berjarak sekitar 1.5 km ke arah barat.

Awal perjalanan sudah penuh drama yang membingungkan. Karena salah komunikasi, saya & fauzi saling menunggu satu sama lain.
Dimana saya menunggu fauzi dirumah karena berencana lewat jalan utama Jajag ke Genteng.
Sedangkan Fauzi menunggu saya dengan berencana lewat Kebondalem ke Blokagung & tembus di sebelah barat kota Genteng.

Ada sampai pukul 06.00 kami saling menunggu satu sama lain. Karena matahari mulai naik, saya putuskan untuk menghubungi Fauzi.

Ealah dalah saya malah yang akhirnya mengalah menuju Kebondalem dan lewat jalur karangdoro blokagung menuju desa dasri & setail barat kota Genteng. Dalam perjalanan menuju titik poin temu dengan Fauzi, saya mendapatkan telepon darinya & mengabarkan bahwa pedal kiri sepedanya terasa mau lepas. 🤔
Walah dalah..

Tak selang berapa lama saya sampai di titik poin bertemu fauzi sembari mikir mau lanjut perjalanan apa kembali pulag di rumah fauzi untuk perbaikan.
Selama memikirkan rencana selanjutnya, kami melakukan perbaikan dengan alat seadanya.
Mengingat pagi mulai beranjak siang, setelah selesai perbaikan kami putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dengan harapan menemukan bengkel untuk melakukan perbaikan yang lebih serius.

Bendungan Dam Blokagung Karangdoro
Bendungan Dam Blokagung Karangdoro

Di perjalanan kami tetap berhati-hati dan berjalan pelan untuk keselamatan diri. Karena lengan pedal yang kiri kendor/oblak. Di daerah Karangdoro kami menemukan bengkel dan langsung melakukan perbaikan dengan menguatkan baut yang kendor.

Terasa lebih kuat & aman kami terus melanjutkan menuju Bendungan Karangdoro Blokagung untuk mengisi energi dengan sarapan 1 bungkus nasi kuning yang dibeli oleh Fauzi di perjalanan. Kami beristirahat beberapa menit sembari melonggarkan beberapa tarikan otot karena beberapa kayuha sepeda. Disini kami masih belum sadar apa yang menyebabkan pedal sepeda Fauzi bisa mengalami seperti itu.

Setelah kami selesai sarapan & beristirahat, kami melanjutkan perjalanan menuju desa Dasri dan menuju langsung ke Stasiun Kereta api Wadung. Karena disana kami sudah ditunggu oleh 1 teman kami yang datang terlebih dahulu. Dalam perjalanan menuju desa Dasri, masalah kembali datang. Pedal kembali oblak alias kendor.



Waduh...
Akhirnya kami takut untuk melanjutkan perjalanan dengan perhitungan bahwa masalah pedal oblak ini adalah masalah yang serius.
Kami berhenti dan berdiskusi untuk memutuskan melanjutkan perjalanan atau tidak dan kembali pulang.

Sembari berdiskusi, kami melakukan perbaikan kembali dengan alat seadanya agar masih bisa di pedal.
Diskusi kami putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan ke air terjun Legomoro dengan tetap berhati-hati dan berharap menemukan bengkel kembali.
Selang beberapa kilometer kami menemukan bengkel dan segera melakukan perbaikan.
Perbaikan kali ini beda dari sebelumnya. Kali ini perbaikan dengan menambah plat untuk mengganjal supaya lebih kuat.Okelah, semangat perjalanan kami telah kembali.Saatnya segera melakukan perjalanan.Ealah dalah tak sampai beberapa kilometer, pedal kembali oblak.

Waduhhhhh
Karena sudah kepalang tanggung, apapun yang terjadi kami tetap memutuskan melanjutkan perjalanan.
Sembari berhati-hati kami melaju pelan dan berharap menemukan bengkel untuk ke-3 kalinya.
Di bengkel ke-3 inilah kami menemukan masalah yang menemani kami sejak mulai perjalanan.
Ternyata lengan crank yang kiri tidak bisa masuk dengan maksimal di as bb & masih ada jarak sekian mili. Sehingga walaupun baut terasa sudah masuk penuh, lengan crank tetaplah tidak ikut masuk dengan maksimal.
Sembari menimba ilmu kehidupan dengan si pemilik bengkel, akhirnya masalah tersebut teratasi dengan menambah ring baut as bb. Sehingga baut mampu mendorong lengan crank dengan maksimal dan dapat mengunci dengan sempurna.



Kami sampai berujar jikalau sampai mengalami kerusakan kembali, kami putuskan untuk pulang saja.
Tapi ternyata dalam perjalanan sampai stasiun kereta api wadung tidak menemukan masalah. Hanya saja masalah ada pada nafas dan dengkul kami 🤣😂😅
Karena hari yang sudah siang & cuaca panas serta jalan ke arah stasiun menanjak rata, kami cukup kepayahan sampai titik poin di Stasiun Kereta api Wadung.
Akhirnya setelah beberapa waktu perjalanan yang terjeda karena masalah crank, kami bertemu teman kami Edwan & beristirahat untuk mengembalikan energi kami.
Sebuah perjalanan yang tak pernah diduga memang.

Pasar Stasiun Wadung
Area Pasar Stasiun Wadung

Setelah mengistirahatkan diri di pasar stasiun wadung, kami melanjutkan perjalanan menuju arah kolam renang umbul bening dan kemudian langsung menuju arah air terjun Legoro. 

Dalam perjalanan menuju air terjun legomor, salah satu teman kami menemui masalah, yaitu crank punya mas edwan juga mengalami oblak. hahahahha wes onok ae ceritane.
Untung oblaknya pas dekat bengkel motor, jadi langsung pinjam kunci untuk melakukan perbaikan.

Tinggal beberapa kilometer, kami berhenti untuk mengisi bahan logistik ke lambung kami alias sarapan di jam makan siang.

Warung Rujak Lontong & Es Dawet

Sepiring rujak lontong dan beberapa gelas es dawet memenuhi kantong lambung kami. Setelah selesai mengisi perbekalan perut kami dengan beberapa gelas dawet & candaan. Kami langsung lanjut menuju air terjun legomoro.

Setelah beberapa kilometer, kami sampai pada tujuan akhir yaitu air terjun legomoro. Waduhhh ealah dalah, sudah samapai tujuan, malah tidak bisa masuk ke air tejunnya. Karena bertepatan libur tahun baru dan di perbolehkannya orang untuk piknik setelah aturan ketat ppkm sebelumnya. masuk sampai parkirannya aja sudah tidak bisa, sangat ramai dan berjubel sampai beberapa ratus meter kendaraan yang memaksa mau masuk.

Oh tidakkkk......................................................ceritane kok ngene eram. hahahha

Ya sudahlah, kita mundur alon-alon sing waras ngalah. Akhirnya kita memilih untuk menepi di sekitaran air terjun legomoro. Kami menemukan sungai kecil dan persawahan untuk kami singgahi dan sebagai tempat istirahat untuk selanjutnya melakukan perjalanan pulang.



Lebih Banyak Tentang Air Terjun Legomoro :
INI IKLAN JASA TRAVEL !

Travel yang melayani perjalanan Tour wisata luar/dalam Banyuwangi

Klik pada gambar, untuk terhubung langsung chat WhatsApp Aunal Travel
Share This:    Facebook  Twitter

14 April 2019

13 April 2019 - Air Terjun Legomoro ning Pura Anta Boga

13 April 2019
Air Terjun Legomoro ning Pura Anta Boga

Perjalanan selanjutnya adalah Pura Anta Boga yang berjarak ±5 km dari lokasi air terjun Legomoro. Setelah keluar sedikit dari perkebunan hutan pinus yang berada di area air terjun Legomoro. Kami melewati jalan beraspal yang beberapa bagian ada kerusakan.

Cuaca cukup panas karena matahari berada di atas kepala sekitar jam 12 siang. Perjalanan cukup mudah sebelum masuk hutan kembali dengan jalan bebatuan.
Udara dan hawanya langsung sejuk ketika mendekati Anta Boga. Anta boga adalah tempat wisata religi yang berada di bawah kawasan kaki gunung Raung. Sehingga hawa dingin dan sejuk sangat terasa di tempat ini.
Tempatnya yang berhawa dingin, asri dan terjaga membuat tanah disini berlumut. Sehinga menambah kesan yang adem(dingin) sejauh mata memandang.
Yanto & Yoyok sedang mengambil beberapa foto untuk dibagikan.
Anta Boga merupakan tempat wisata religi karena dulu pernah menjadi petilasan Prabu Tawang Alun Macan Putih pada masa kerajaan nusantara terutama Jawa. Disini terdapat 5 tempat ibadah sekaligus mulai dari Hindu, Budha, Kristen, Katolik & Islam.
Patung Dewi Kwan im
Musholla / Langgar
Tempat sembahyangan Umat Hindu
Patung Ratu Laut Selatan
Patung Bunda Maria
Selang beberapa waktu, cuaca disini mendung dan turun hujan dengan lebat. dan kami berlari keluar dan menuju warung untuk berteduh.

Sungguh nikmat bisa menikmati hujan di tengah hutan. Menambah kedamaian dan ketenangan. Malas rasanya untuk bergerak kembali.

Yanto & Yoyok sedang menunggu hujan reda. Tidak ada yang bisa banyak kami lakukan selain menunggu hujan reda dan menikmati secangkir kopi hangat sampai habis. Sesekali kami bercanda (guyon) untuk menghibur satu sama lain.



Perjalanan Sebelumnya : Glenmore ning Air Terjun Legomoro
Perjalanan Selanjutnya : Anta Boga ning Air Terjun Watu Gedek
Share This:    Facebook  Twitter

13 April 2019 - Mancal ning Glenmore

13 April 2019
Mancal ning Glenmore

Ini perjalanan yang menyenangkan dan tidak sendirian. Perjalanan kali ini ditemani oleh 2 teman pesepeda (Yoyok & Yanto). Mereka semua sangat bersemangat terutama si Yanto. Ini adalah pengalaman yang melelahkan baginya.

Ia seorang yang jarang bersepeda, bahkan hampir tidak bersepeda. Kali ini mendapatkan kesempatan bersepeda mtb bersama saya dan Yoyok. Kalau Yoyok tidak perlu dikhawatirkan, ia seorang pesepeda yang rutin. Ia tergabung dalam komunitas FBC Srono (Fun Bike Community Srono).

Kali ini mereka berdua harus mengikuti tipe pesepeda petouring seperti saya. *Walau touring antar desa saja. He.....
Yup, tipe petouring adalah pesepeda yang berangkat sampai pulang kembali tetap mengayuh pedal. Tidak seperti para pesepeda MTB yang sedang mengikuti sebuah acara. Dimana harus "loading" atau diangkut terlebih dahulu menuju lokasi start dan dijemput dilokasi finish.

Oke... Yanto dan saya berangkat bersama dari rumah saya dan Yoyok berangkat dari rumahnya Srono dan bertemu dititik kota Genteng.
Setelah bertemu, mereka berdua mengawalinya dengan sarapan nasi pecel yang berada di seputaran kota Genteng. Saya sendiri tidak ikut sarapan bersama mereka, karena sudah sarapan terlebih dahulu ketika habis subuh.

RTH Glenmore - Air Terjun Legomoro

Setelah sarapan kami mulai bergerak bersama menuju arah kota Glenmore dengan tujuan RTH Glenmore. Kami berhenti sebentar dan sedikit mengambil foto bersama.

Oke, setelah itu kita lanjut menuju Air Terjun Legomoro. Tapi sebelum sampai di air terjun Legomoro, kami memutuskan untuk mampir di area PT. Glenmore dan seperti biasa kami mengambil sedikit foto sembari mengatur nafas.
Glenmore

Disini terdapat perkebunan kakao dan karet yang cukup luas. Terdapat beberapa pemukiman penduduk dengan suasana yang asri nan indah khas perkebunan.

Dikarenakan saya yang lebih tahu area dan arah jalan, maka secara tidak langsung mereka mengakui bahwa saya sebagai "Leader". Haha....
Sebagai leader yang baik dan cukup menguasai data, maka sesekali saya bohongi mereka tentang jarak yang harus ditempuh. Sekalipun lokasi tujuan masih jauh, tetap saya bilang "dekat, tinggal sedikit lagi semangat" Haha...
Glenmore

Perjalanan ini cukup melelahkan, selain menempuh jarak yang cukup panjang juga dipengaruhi oleh cuaca yang cukup panas. Sesekali kami bercanda dan saling mengejek satu sama lain untuk tujuan mengurangi rasa lelah.

Banyak semangat yang luar biasa dari mereka berdua untuk tetap mengayuh pedal sampai tujuan.

Perjalanan Selanjutnya : Glenmore ning Air Terjun Legomoro
Share This:    Facebook  Twitter

14 Januari 2022

Perjalanan Gowes Tahun Baru Pulang Dari Air Terjun Legomoro

Tahun Baru Gowes Ke Air Terjun Legomoro

Ya begitulah, apa yang kita rencanakan dengan matang, tetaplah Allah yang menentukan alur ceritanya untuk kita.


Perjalanan Gowes Tahun Baru Pulang Dari Air Terjun Legomoro

Yuk kita pulang, ibarat pepatah "sepandai-pandainya burung terbang, pasti akan pulang ke sarangnya".

Ya itulah kami, sejauh-jauhnya kami gowes, kami tidak akan lupa jalan untuk pulang, kecuali ada yang menawari kami untuk minum kopi di tengah jalan perjalanan pulang. Maka pulang kami akan menjadi lebih lama dari yang dijadwalkan. Heheheheh

Setelah berisitirahat dan makan siang kami melanjutkan perjalanan pulang. Tetapi setelah turun dari lokasi air terjun legomoro beberapa ratus meter, saya melontarkan perjalanan ke fauzi & edwan apakah pulang langsung sesuai jalur berangkat atau pulang lewat jalur lain dan mampir ke salah satu tempat wisata religius yang masih dalam satu area sini.

Tempat wisata religius yang saya maksud adalah Anta Boga. Wisata ini termasuk tempat wisata religius karena di dalamnya terdapat tempat ibadah bagi semua umat beragama. Mulai Pura, Mushola, Patung Maryam & Yesus, Patung Kerbau yang ditujukan untuk umat beragama dari masing-masing kepercayaan.

Okelah kata fauzi yang sudah terlanjur dekat lewat jalur ke arah wisata religi Anta Boga. Disini jalurnya agak menantang bagi kami. Karena jalur ini di dominasi jalan bebatuan yang membuat tangan kami pegal linu.

Disini saya membatasi untuk mengambil waktu sebentar, karena melihat mendung yang tebal dan menghitam di area ini. Kami mengambil beberapa foto untuk kenang-kenangan dan seterunya melanjutkan pulang menuju desa Sumberrejo Sempu.




















Sepulang dari sini, tangan kami mengalami sakit linu parah. Karena jalur dari Anta Boga menuju desa Sumberrejo jalannya rusak parah dan menurun. Sehingga kami antara menahan rem agar tidak melaju sangat cepat dan antara mencari jalur yang aman di antara kerusakan tersebut.

Sebelum menuju kota Genteng saya & fauzi sempatkan mampir di rumah Edwan untuk mencicipi keramahtamahan dari keluarga Edwan. Setelah dirasa cukup, kami melanjut pulang ke arah kota Genteng. Disini kami disambut hujan deras di sekitaran jalan lapangan RTH Maron. Kami memutuskan untuk berhenti dan memakai jas hujan. Kami langsung melanjutkan perjalanan menuju kota Jajag, karena hari sudah mulai gelap dan memasuki magrib.

Kami lewat Genteng Wetan menuju Desa Canga'an dan menuju Yosomulyo. Di tengah perjalanan ini saya merasa kayuhan saya terasa berat dan semakin berat. Setelah beberapa puluh meter lepas desa canga'an barulah saya merasa bahwa ban belakang saya mengalami kebocoran.
Saya berusaha mengejar Fauzi yang terasa menjauh dari depan saya dengan tujuan untuk mengajak berhenti dan memeriksa ban saya. Karena hujan yang sangat deras dan lebat, saya mencoba teriak ke Fauzi tetapi tidak didengar. dan semakin jauh dari saya.


Saya memutuskan untuk berhenti di sekitaran POM Bensin Yosomulyo dan berusaha mengabari Fauzi lewat ponsel. Tetapi tidak ada jawaban dan tidak di angkat.
Ya sudahlah, saya mencoba memeriksa ban belakang dan ternyata memang mengalami kebocoran karena tertusuk isi staples ukuran cukup besar. Saya langsung melakukan penambalan dan sembari tetap mengabari ke Fauzi.

Setelah beberapa puluh menit, Fauzi menelpon balik saya dan mengabarkan bahwa ia sudah sampai dirumahnya. ASTAGA BAU BAB NAGA... Ya Salam....

Ia memang ngacirrrr setelah memasang jas hujan dari Genteng. Karena keburu gelap.

Untungnya kebocoran ini hanya berjarak beberapa kilometer dari rumah, jadi masih terasa aman.

Memang perjalanan kali ini mengalami yang rasanya tantangan yang berkesan.


Share This:    Facebook  Twitter