08 Desember 2019

Betapa Rapuhnya Kita

Betapa Rapuhnya Kita
banyuwangi

Matipun kita tidak bisa membawa kulit & tulang belulang kita
Hanya roh dan amal kita.
Amalpun kita tidak bisa membawanya sendiri, bahkan harus dibantu malaikat untuk membawanya dalam bentut catatan-catatannya.
Terus, Apa yang harus kita sombongkan.
Amal belum tentu tercatat baik semua.
Ibadah belum tentu diterima semua.
Udara yang kita hirup, masih minta gratisan dari-Nya.
Apa yang harus kita banggakan bahkan sombongkan.

Betapa rapuhnya kita
Entah ini harus kita tertawakan atau kita tangisi sepanjang hari
Diri ini, diri ini, diri ini

05 Desember 2019

23 November 2019

Mancal ning Gilimanuk Bali Hari Ke-2

Mancal ning Gilimanuk Bali
16-17 Nopember 2019
Gilimanuk Bali

Hari Ke-2
Yah, alhamdulillah akhirnya pagi pun tiba setelah semalam bermalam di Glimanuk. Kami bermalam di sebuah gasebo yang berada di dalam tempat tersebut. Kami ditemani oleh beberapa ekor anjing yang baik. Ada 3 ekor anjing yang baik, ia tidur berjarak beberapa meter dari gasebo kami dan kami merasa terjaga olehnya. Tapi sesaat kemudian datanglah beberapa anjing lain yang cukup mengganggu tidur kami. Beberapa di antaranya cukup mengganggu dengan gonggonganya. Sehingga kami tidak bisa tidur nyenyak. Setiap kali ada yang menggonggong, kami terbangun. Begitu seterusnya hampir ia setiap beberapa menit ia menggonggong. Sehingga kami tidak cukup waktu untuk istirahat tidur. Secara umum kondisi disini sangatlah aman apalagi di Bali memang terkenal aman. Jadi kami bisa tidur/istirahat dimanapun dengan baik dan merasa aman.

Pagi telah datang, kami putuskan untuk berjalan mengelilingi area di teluk Gilimanuk sambil menikmati matahari terbit yang indah.


Gilimanuk Bali


Wisata Gilimanuk Bali


Nah ini dia teman kami semalam. Yang 3 warna hitam sangat baik, tapi untuk yang warna campuran coklat cukup mengganggu dengan nyanyiannya semalam. Tapi mereka semua baik.

Setelah dirasa cukup melakukan perenggangan otot dan merapikan kembali barang bawaan. Kami memutuskan untuk menjelajahi di sekitaran Gilimanuk. Kami mulai memulai menyusuri dipinggiran pantai teluk Gilimanuk ke arah objek wisata Karang Sewu.


Indomie
Setelah melakukan penjelejahan sebentar kami putuskan untuk berhenti dan membuat sarapan untuk kami bertiga. Yanto & Yoyok sedang membuat sarapan untuk kami. Sembari kami menunggu sarapan matang, kami juga menikmati pemandangan yang indah disini.
Gilimanuk Bali


Setelah sarapan selesai, kami memutuskan melanjutkan perjalanan denagn tujuan "Monumen Operasi Lintas Laut Jawa Bali" yang berada di arah Kota Denpasar. Tapi sebelum itu, kami putuskan untuk berbelok kearah Singaraja untuk mengambil beberapa foto dengan salah satu ikon Bali yaitu "Burung Jalak Bali".






Monumen Operasi Lintas Laut Gilimanuk Bali

Monumen Operasi Lintas Laut Gilimanuk Bali



Monumen Operasi Lintas Laut Gilimanuk Bali

MONUMEN OPERASI LINTAS LAUT JAWA BALI

Monumen Operasi Lintas Laut Gilimanuk Bali




















Monumen Operasi Lintas Laut Gilimanuk Bali




Kembali Ke Rumah
Ya, waktu sudah memasuki siang dan kami harus kembali ke rumah untuk pulang. Sebenarnya masih banyak tempat yang harus kami kunjungi disini, tapi mungkin lain waktu. Kami segera menuju pelabuhan penyeberangan kembali untuk menuju Banyuwangi.
Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk Bali



Kami menaiki kapal ferry dan menyeberang untuk beberapa saat. Angin & Ombak laut yang bersahabat membuat kami sangat menikmati penyeberangan ini.


Akhirnya kami sampailah di pelabuhan ketapang dan terus melanjutkan perjalanan pulang. Di Kota Banyuwangi kami putuskan untuk mengisi energi dengan semangkuk "Rujak Soto". Kami mencari penjual rujak dan menemukannya di daerah kelurahan Tukang Kayu yang berada dijalan Kolonel Sugiono Kecamatan Banyuwangi. Untuk harga 1 porsi rujak soto adalah sebesar Rp. 15.000,-
Warung rujak soto Bu Lilik Banyuwangi


Rujak Soto Banyuwangi

Rujak Soto
Makanan khas Banyuwangi perpaduan antara Rujak Sayur/Lontong dengan Soto Babat. Rasanya sudah pasti sangat nikmat dan pedas ada lauk pelengkap (toping) krupuk. Untuk tingkat kepedasan tergantung selera dan pesanan. Anda juga boleh pesan yang tanpa cabai. Tapi alangkah sempurnanya anda yang tidak suka pedas sama sekali, boleh mencoba dengan pesan 1 cabai saja, seperti yang Yoyok lakukan.

Rujak Sayur/Lontong : Terdiri dari bahan utama Lontong(nasi), Sayuran & Tahu/Tempe yang di iris kecil dan disiram dengan bumbu (Kacang tanah, Petis, Cabai, Garam & Gula Jawa (Merah) dengan toping krupuk. Untuk Rujak Lontong.Sayur khas Banyuwangi biasanya ada tambahan bahan pada bumbu yaitu pisang kluthuk yang masih mentah.
Soto : untuk soto terdiri dari babat dan kuah.

Pulang
Setelah menikmati seporsi rujak soto, kami melanjutkan perjalanan pulang menuju tujuan terakhir saya yaitu kota Jajag. Di Rogojampi kami putuskan untuk berpisah dengan Yanto. Karena Yanto harus berjalan lurus menuju arah Bomo. Sedangkan saya dan Yoyok memutuskan lewat ke arah barat lewat Singojuruh, Gambor & Genteng.
Setelah sampai di pertigaan Pekulo, saya berpisah dengan Yoyok. Karena Yoyok sudah dekat dengan rumahnya arah Srono. Sedangkan saya harus melanjutkan kembali menuju arah desa Canga'an Genteng dan melanjutkan arah Kota Jajag.