28 April 2020

Kuota 30 Gb Gratis Selama Pandemi Virus Corona (Covid-19) Dari IM3 Ooredoo

GRATIS Kuota 30 Gb Selama Pandemi Virus Corona (Covid-19) Dari IM3 Ooredoo
Setiap Bulannya
im3 ooredoo gratis kuota terbaru

Bagi anda yang terkena dampak dari pandemi virus Corona (Covid-19) dan mengharuskan anda atau salah satu keluarga anda belajar dirumah secara online. Anda tidak perlu berkecil hati karena takut kehabisan kuota. Bagi anda pengguna operator IM3 Ooredoo seperti saya bisa mendapatkan kuota gratis sebesar 30Gb dengan udah. Kuota Gratis ini berlaku setiap bulannya sebesar 30Gb.
Caranya sangat mudah yaitu :
  1. Pastikan di Ponsel android anda terpasang/terinstall aplikasi MyIM3.
  2. Pastikan no.mu sudah terdaftar di aplikasi tersebut.
  3. Masuk menu Beli.
  4. Cari paket "Belajar di rumah GRATIS KUOTA".
  5. Beli
  6. Setelah proses verifkasi selesai, anda akan mendapatkan sms pemberitahuan bahwa paket yang anda beli sukses dan bisa digunakan.
Tapi Ingat paket Gratis dari IM3 Ooredoo ini hanya bisa anda gunakan mengakses di website tertentu dan aplikasi tertentu seperti : Ruangguru, Zenius, Quipper, Sekolahmu dan Rumah Belajar serta beberapa website kuliah online dari 60 portal universitas se-Indonesia.

Paket ini berlaku 1 bulan atau 30 hari dan perpanjang otomatis setiap masa aktif paket habis.

Dapatkan juga paket kuota Gratis sebesar 750Mb yang bisa anda gunakan untuk akses apapun disini https://www.andiuswawondous.web.id/2019/08/kode-referral-myim3.html
Share This:    Facebook  Twitter

12 April 2020

Bike To Blakrak

Bike To Blakrak

Blakrak / mBlarah / Blakrakan

Hari ini bertepatan dengan hari peringatan wafat isa almasih 2020. Berarti hari ini adalah tanggal merah dan dimana hari ini tetaplah bekerja serta pulang lebih awal dari hari normal seperti biasanya.

Kebetulan hari ini ada yang bersepeda ke kantor sebanyak 3 orang. Dan memang yang bersepeda cuma 3 orang. Hehehe...
Karena pulang lebih awal, maka diputuskan untuk bersepeda dengan lewat jalur yang agak panjang sebelum akhirnya pulang. menuju arah desa kedung rejo langsung ke arah sembon lewat sisi selatan guung Srawet.




Dam Koperan



Share This:    Facebook  Twitter

08 April 2020

Pernah !

Pernah !
Akibat kemasan sampo dan sabun cair sama-sama dalam bentuk botol dengan merk yang sama.
Pernah merasakan bagaimana sampoan dengan sabun dan sabunan dengan sampo.
Itupun kalau langsung sadar ataupun 2 - 3 kali keliru.
Sadar-sadar dan baru sadarnya pas sebulan hampir habis isinnya.
Pas sadar di akhir-akhir hanya bisa tertawa sendiri dan mbatin "ealah, ket ndek ingi i berarti kliru sabunan"
Share This:    Facebook  Twitter

13 Februari 2020

Gowes Rowo Bayu Maning Bukan Desa KKN Sang Penari

Rowo Bayu Maning
Bukan Desa KKN Sang Penari
Maning : Maneh : Lagi : Again

Rowo Bayu (Rawa Bayu) yang asri nan sejuk juga penuh cerita sejarah perjuangan Banyuwangi saat itu, kini menjadi tempat wisata bertemakan hutan. Lebih tepatnya "Wana Wisata Rawa Bayu". 
Tempat yang berada di kecamatan Songgon desa Bayu ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari cerita sejarah perjuangan melawan penjajahan di Banyuwangi. sebuah rawa yang terletak di tengah hutan dan berada di kaki gunung raung ini merupakan tempat persinggahan/pertapaan/peristirahatan (petilasan) Prabu Tawang Alun (Macan Putih).
Tugu Selamat Datang Wana Wisata Rawa Bayu

Tempat ini cocok bagi anda yang ingin melepas penat dan menghirup udara kesejukan khas pepohonan. Tempat yang sempat ramai dibicarakan oleh masyarakat Indonesia karena dikaitkan oleh sebuah cerita misterinya "Desa KKN" ini sangat cocok untuk kunjungi ramai-ramai ataupun sendirian. Lokasinya yang mudah dijangkau dari pusat kota Rogojampi arah ke barat dan hanya berjarak 30km-an, bisa anda tempuh melalui jalan darat dengan berbagai kendaraan seperti roda dua ataupun roda empat.

Mancal Rowo Bayu Maning

Penat sudah melanda karena aktifitas kerja yang kadang bisa membuat bosan. Kali ini kita (Karena ada 3 orang gila karena aktifitas kerja) saya, Yanto & Fauzi (orang baru) berencana gowes/mancal ke arah Songgon dengan tujuan sebelah utaranya Rowo Bayu yaitu sekitaran Perkebunan Bumisari yang kabarnya ada sebuah air terjun disana. Mulailah menyiapkan hari untuk libur dan jatuhnya pada hari kamis tanggal 13. Singkat cerita dan ceritanya disingkat, pada hari H kami berangkat pagi. Saya bersama Fauzi bernagkat dari titik Kota Jajag melewati arah Genteng terus kearah utara menuju desa Kaliputih & Karangsari. Lalu lurus menuju arah Gendoh menuju ke Lapangan Gumirih dan desa Wiyayu. Disini kami putuskan untuk beristirahat sembari menunggu Yanto yang berngakat dari desa Bomo menuju arah desa Mangir, Gladah ke arah Barat Padang Bulan lalu Singojuruh menuju Alas Malang & Singojuruh. Sembari menunggu Yanto datang, ada yang menyeletuk soal sarapan yaitu Fauzi. Ternyata ia merasa lapar yang padahal sebelumnya di rumah hanya saya jamu dengan minuman sereal.
Mengejutkan, ia ternyata sudah membawa bekal nasi bungkus untuk sarapanya. Ya sudahlah saya biarkan ia menikmati sarapanya sembari ia menawarkan juga kepada saya.

Pemandangan Desa Wiyayu Songgon
Pemandangan di desa Wiyayu
Singkat waktu dan waktu tidak bisa disingkat, akhirnya si Yanto datang. Setelah saling bertegur sapa kami melanjutkan ke arah Bedewang & pasar Songgon yang didominasi jalan tanjakan. Yah, bisa ditebak, karena kami bukan atlit ataupun orang yang rajin bersepeda kami keteteran dan "megap-megap". hahahhah
Walaupun terengah-engah sambil mengatur nafas dan merasakan otot kaki semakin ngilu, tapi kami berhasil sampai target yaitu di minimarket yang ada di pasar Songgon tanpa mendorong sepeda.
Megap-megap : Terengah-engah
Setelah beristirahat di minimarket sembari mengisi kebutuhan logistik seperti air mineral dan beberapa makanan ringan kami melanjutkan arah yang menjadi tujuan utama kami.


Cukup beristirahat dan mengsisi beberapa botol air mineral, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju air terjun pelangi, air terjun pertemon, air terjun tlepak yang ada disisi utara dari wana wisata rawa bayu dengan jalan yang berbeda dari rawa bayu. Tapi kurang beruntungnya kami untuk hari ini, kami tidak diijinkan masuk melalui pintu gerbang perkebunan ini.Seharusnya kami lewat di jalur lainnya yang menuju perkebunan Bumisari yang berada jauh dari sisi jalan satunya.

Melihat waktu yang sudah siang dan tidak memungkinkan untuk menuju tujuan utama kami yaitu air terjun, kami memutuskan untuk menuju wana wisata Rawa Bayu dengan memutar balik cukup jauh dan sampai bertemu jalan tembusan yang menuju jalur Rawa Bayu. Setelah beberapa menit kembali kejalan utama menuju awa Bayu & karena matahari sudah hampir berada tepat diatas kepala kami serta jalan yang menanjak terus, kami sempatkan untuk berhenti beberapa menit untuk memberikan tubuh yang sudah mulai lelah ditepi jalan.

Desa Wisata Rawa Bayu, Songgon Banyuwangi



Setelah beberapa menit yang dirasa cukup untuk memulihkan energi kami, akhirnya kami melanjutkan perjalanan dengan "alon-alon asal sampai" yang dikarenakan tanjakannya keren... Setelah kami mencoba untuk mengayuh, mendorong, mengayuh mendorong, mengayuh & mendorong beberapa kali, akhirnya kami sampai dengan tetap riang gembira.


Tak perlu menunggu lama, saya langsung menggelar tikar untuk tiduran. Disisi lain Yanto mempersiapkan makan siang untuk kami. Sedang Fauzi asyik menikmati suasana di tepi kolam rawa bayu dan mengambil beberapa video dan foto. Nampaknya iya sangat benar-benar menikmatinya.



Tempat yang sempurna untuk mengakhiri tujuan. Udaranya yang segar dan sejuk ditambah kelelahan dari perjalanan yang cukup panjang, membuat kami tidak bisa melewatkan kegiatan tidur. Ya, kami sempatkan untuk tidur beberapa menit untuk menghilangkan lelah kami dan memulihkan energi.
 Mereka benar-benar menikmati sampai tak sadar ketika saya ambil fotonya secara diam-diam.

Pemulih energi (Mie + Nasi)


Mereka berdua benar-benar santai & menikmati suasana dengan baik.

Wana Wisata Rawa Bayu, Songgon Banyuwangi

Wana Wisata Rawa Bayu, Songgon Banyuwangi
Selang beberapa jam berlalu, hujan turun menghampiri kami. sehingga kami bergegas untuk segera mencari tempat berteduh. Kami langsung bergegas lari ke gubuk kecil yang ada di deka kami beserta membawa lari peralatan makan kami.

Disini kami beruntung karena melihat beberapa tentara Indonesia sedang berlatih di area ini. Sesekali kami juga disapa oleh para komandannya dan sesekali pula kami menawari minuman kopi. Kami sesekali juga memperhatikan latihan mereka, karena ada hal menarik dari latihan mereka yaitu "rasa kebersamaan dan saling bertanggun jawab" satu sama lain. Mereka juga saling memijat badan satu sama lain secara bergantian. Suasananya benar-benar kekeluargaan. Keren, mereka keren dan kami bangga mempunyai penjaga Indonesia seperti mereka. sangat merakyat.


Beberapa Video :





- Cerita Perjalanan Rowo Bayu Di Waktu Yang Lain
Share This:    Facebook  Twitter

13 Januari 2020

adalah Sama Saja

Gilimanuk Bali

Engkau lebih mempercayai apa yang ada di tangan Allah dari pada apa yang ada di tanganmu.
Keadaanmu antara ketika tertimpa musibah dan tidak adalah sama saja
Share This:    Facebook  Twitter

09 Januari 2020

intro Andius Wawondous

intro Andius Wawondous

Video intro ini dibuat menggunakan aplikasi Wondershare Filmora. Belajar membuat video ternyata memang butuh ketelatenan & kreatifitas yang tinggi. Gambar dengan Audio harus seimbang dan sejalan untuk menjadikan satu video yang apik.

Berikut hasil belajar membuat video intro menggunakan Wondershare Filmora :


Share This:    Facebook  Twitter

08 Januari 2020

Ikan Arwana Beda Harga

Seorang santri sedang membersihkan aquarium Kyainya, ia memandang ikan arwana merah dengan takjub..
Tak sadar Kyainya sudah berada di belakangnya.. "Kamu tahu berapa harga ikan itu?". Tanya sang Kyai..
.
"Tidak tahu". Jawab si Santri..
.
"Coba tawarkan kepada tetangga sebelah!!". Perintah sang Kyai.
.
Ia memfoto ikan itu dan menawarkan ke tetangga..
Kemudian kembali menghadap sang Kyai. .
"Ditawar berapa nak?" tanya sang Kyai. .
"50.000 Rupiah Kyai". Jawab si Santri mantap..
.
"Coba tawarkan ke toko ikan hias!!". Perintah sang Kyai lagi..
.
"Baiklah Kyai". Jawab si santri. Kemudia ia beranjak ke toko ikan hias..
.
"Berapa ia menawar ikan itu?". Tanya sang kyai..
.
"800.000 Rupiah Kyai". Jawab si santri dengan gembira, ia mengira sang Kyai akan melepas ikan itu..
.
"Sekarang coba tawarkan ke Si Fulan, bawa ini sebagai bukti bahwa ikan itu sudah pernah ikut lomba". Perintah sang Kyai lagi..
.
"Baik Kyai". Jawab si Santri. Kemudian ia pergi menemui si Fulan yang dikatakan gurunya. Setelah selesai, ia pulang menghadap sang guru.
.
"Berapa ia menawar ikannya?".
.
"50 juta Rupiah Kyai".
.
Ia terkejut sendiri menyaksikan harga satu ikan  yang bisa berbed-beda..
.
"Nak, aku sedang mengajarkan kepadamu bahwa kamu hanya akan dihargai dengan benar ketika kamu berada di lingkungan yang tepat..".

.
"Oleh karena itu, jangan pernah kamu tinggal di tempat yang salah lalu marah karena tidak ada yang menghargaimu.. Mereka yang mengetahui nilai kamu itulah yang akan selalu menghargaimu..".

كُلُّنَا اَشْخَاصٌ عَادِيٌّ فِي نَظْرِ مَنْ لاَ يَعْرِفُنَا
Kita semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita.

وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ رَائِعُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَفْهَمُنَا
Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita.
وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مُمَيِّزُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يُحِبُّنَا
Kita istimewa dalam penglihatan orang-orang yang mencintai kita.

وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ مَغْرُوْرُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْسُدُنَا
Kita adalah pribadi yang menjengkelkan bagi orang yang penuh kedengkian terhadap kita.

وَكُلُّنَا اَشْخَاصٌ سَيِّئُوْنَ فِى نَظْرِ مَنْ يَحْقِدُ عَلَيْنَا
Kita adalah orang-orang jahat di dalam tatapan orang-orang yang iri akan kita.

لِكُلِّ شَخْصٍ نَظْرَتُهُ، فَلاَ تَتْعَبْ نَفْسَكَ لِتُحْسِنَ عِنْدَ الآخَرِيْنَ
Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing masing, maka tak usah berlelah-lelah agar tampak baik di mata orang lain.

يَكْفِيْكَ رِضَا اللّٰهُ عَنْكَ ، رِضَا النَّاسِ غَايَةٌ لاَ تُدْرَك
Cukuplah dengan ridha Allah bagi kita, sungguh mencari ridha manusia adalah tujuan yang takkan pernah tergapai.

وَرِضَا اللّٰهُ غَايَةٌ لاَ تُتْرَك ، فَاتْرُكْ مَا لاَ يُدْرَكْ ، وَاَدْرِكْ مَا لاَ يُتْرَكْ
Sedangkan Ridha Allah, destinasi yang pasti sampai, maka tinggalkan segala upaya mencari keridhaan manusia, dan fokus saja pada ridha Allah . ان شاء الله

Share This:    Facebook  Twitter