06 Juli 2022

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC)

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) merupakan karnaval yang sangat unĂ­k, karena mengangkat tema etnik tradisional kontemporer dari budaya lokal.

Tujuan utama Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) adalah untuk menjebatani antara modernitas dengan seni budaya lokal khas Banyuwangi yang dikemas dalam kamaval bertaraf Internasional sehingga lebih memiliki nilai jual dalam pengembangan pariwisata seni dan budaya.

Para peserta karnaval akan mengenakan kostum sesuai tema dengan kreasi dan kreativitas dari setiap kostum yang akan menampilkan dan memberikan nuansa dengan menonjolkan warna-warni yang menarik dengan desain yang sangat indah. Gaung BEC tidak hanya terasa di Kabupaten Banyuwangi tetapi terdengar di luar daerah di seluruh Indonesia, bahkan hingga Luar negeri.

Karnaval disepanjang jalan protokol Kabupaten Banyuwangi itu mampu menyedot antusias ribuan penonton tidak hanya dari Banyuwangi saja, bahkan warga dari luar Banyuwangi menyempatkan hadir untuk menonton karnaval spektakuler, juga wisatawan manca negara yang mengabadikan momen akbar tersebut. Multiplayer efek yang ditimbulkan juga luar biasa besar. BEC mampu menjadi pemicu munculnya kegiatan ekonomi kreatif di kalangan masyarakat.

Share This:    Facebook  Twitter

Busana Pengantin Daerah Banyuwangi - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Busana Pengantin Daerah Banyuwangi

Banyuwangi memiliki keanekaragaman yang cukup dalam hal busana pengantin, yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok sebagaimana pengelompokan jenis kehidupan budaya Banyuwangi pada umumnya yaitu :

  • Wilayah budaya daerah Jawa, bersumber pada kehidupan budaya kraton baik solo maupun Yogyakarta.
  • Wilayah budaya using yaitu budaya masyarakat asli daerah Banyuwangi yang pada perkembangan awalnya terisolir oleh keberadaan Gunung Gumitir, Raung, Ijen dan Baluran.
  • Wilayah budaya Madura yaitu daerah-daerah yang kemudian dihuni oleh masyarakat Madura, seperta yang berada di daerah sepanjang pantai dan perkebunan.
  • Wilayah budaya Bali yaitu masyarakat yang sebagian besar masih memeluk agama hindu. 

Share This:    Facebook  Twitter

Busana Tradisional Jebeng Thulik - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Busana Tradisional Jebeng Thulik Banyuwangi

Busana Jebeng dan Thulik Banyuwangi memiliki ciri khas tersendiri. Busana Thulik, yaitu udheng tongkosan dan sembong batik khas Banyuwangi yakni motif Gajah Oling, Paras Gempal, Moto Pitik, dan lain-lain. Celana dipadu jas tertutup pro badan dengan aksesoris rantai jam dilengkapi bendel hiasan dan mengenakan sandal selop.

Jebeng mengenakan kebaya dan kerudung berenda, sanggul bentuk gelung dengan aksesoris mawar atau melati. Kain sarung batik khas Banyuwangi yaitu motif Kangkung Setingkes, Gringsing dan lain-lain. Jebeng juga mengenakan aksesoris anting-anting greol, gelang motif ular, tebu sekeret atau plintiran dengan sandal selop. 

Share This:    Facebook  Twitter

Kesenian Barong - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Kesenian Barong

Kata Barong memiliki beberapa pengertian. Dalam bahasa Sansekerta, Barong memiliki arti Beruang yakti berasal dari kata "B(h)arwang".

Selain itu, barong berarti pula akar-akaran yang hidup di dekat rumpun bambu makna. Berarti juga pertunjukan yang berwujud tiruan dari binatang buas. Melihat dari arti kata tersebut, makna terakhir yang lebih mengarah pada kesenian Barong. Blambangan atau Banyuwangi memiliki beberapa barong, di antaranya : Barong Kemiren, Barong Prejeng, Barong Using atau Barong Blambangan.

Bentuk kesenian Barong adalah kepala berbentuk raksasa yang besar dengan mata melotot dan taring keluar. Kesenian Barong merupakan seni teater tradisional. Ceritanya diambil dari cerita rakyat yang terkenal adalah Barong Jarifah, yang mengisahkan perjuangan penduduk desa membuka area hutan dan digunakan untuk areal pertanian. Untuk membuka tempat baru tersebut, penduduk harus menghadapi makhluk-makhluk halus yang ada di hutan. Pementasan kesenian ini pada malam hari dan selesai pagi hari. Pesan untuk melestarikan hutan selalu disampaikan kepada para penonton. 

Share This:    Facebook  Twitter

Kesenian Kuntulan - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Kesenian Kuntulan

Kesenian Kuntulan sering disebut Terbang Kuntul. Kesenian ini tidak jauh berbeda dengan kesenian Bordah, namun jumlah alat instrumennya lebih banyak. Instrumennya dilengkapi dengan kend ang, kethuk, jedor, gong, dan organ. Nama kuntu Ian diambil dari para penari yang menggunakan pakaian serba putih seperti burung kuntul.

Awal nya, kesenian ini hanya menggunakan instrumen rebana dan jedor. Tetapi, dalam perkembangan-nya instrumennya ditambah dengan kendang, kethuk, dan gong. Kreasi ini kemudian disebut dengan Kundaran atau Kuntulan Dadaran.

Share This:    Facebook  Twitter

Kesenian Angklung - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Kesenian Angklung

angklung Banyuwangi
Angklung merupakan kesenian khas Banyuwangi Kesenian ini -dimainkan oleh 12 sampai 14 orang. Instrument musiknya terdiri dari Saron, Kendang dan gong. Sebagian besar peralatan yang digunakan berasal dari bambu.

Angklung memiliki beberapa macam yaitu:

  • Angklung Caruk
  • Angklung Tetak
  • Angklung Paglak
  • Angklung Dwilaras
  • Angklung Blambangan.

Share This:    Facebook  Twitter

Kesenian Jaranan Buto - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Kesenian Jaranan Buto

Kesenian Jaranan memang telah menyebar di tanah Jawa. Hampir di tiap daerah memiliki kesenian jaranan. Banyuwangi juga memiliki kesenian jaranan dengan berbagai variasinya. Salah satunya adalah Jaranan Buto. Perbedaan utama pada jaranan buto adalah kepala kuda kepang yang dipakai tidak berbentuk kuda. Tetapi berbentuk kepala raksasa, yang dalam bahasa Jawa disebut buto, dengan taring keluar dari mulutnya.

Kesenian ini sangat unik dan menarik. Pada puncak pertunjukan, biasanya penari mengalami kesurupan. Penari tidak sadar dan mengejar orang yang menggodanya dengan siulan. Kadang juga ditampilkan penari yang kesurupan menelan kaca dan api. Bahkan, ayam hidup yang dimakan kepalanya hingga mati.

Ada seorang pawang yang bertanggung jawab terhadap penari-penari atau penonton yang ikut kesurupan, Sang pawang bertugas menyadarkan para penari atau penonton yang kesurupan. 

Share This:    Facebook  Twitter