Tampilkan postingan dengan label wisata Banyuwangi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wisata Banyuwangi. Tampilkan semua postingan

25 September 2022

Gowes Pantai Grajagan Bakar ikan

Gowes Pantai Grajagan Bakar ikan


Hari ini adalah hari yang menurut saya hari yang tambah keberkahan. Semua perjalanan lancaar sampai tujuan. Berangkat pagi mengawali perjalanan menuju teman saya penghuni gunung Srawet di Pedotan.
Setelah persiapan selesai, kami meneruskan perjalanan menuju arah Pasembon terus menuju perempatan Kedungrejo. Dari sini kami meneruskan perjalanan menuju arah Karetan.

Sesampainya di perempatan Karetan, kami memutuskan untuk lurus ke arah pasar Jatirejo. Terus mengambil arah ke pasar Curah Jati. Di pasar ini kami memutuskan untuk berhenti beristirahat sembari mengisi perbekalan air minum.
Kantor Polsek Purwoharjo (Karetan)
Kantor Polsek Purwoharjo (Perempatan Karetan)

Curah Jati


Jalan Grajagan Banyuwangi
Hutan Jati Grajagan

Jalan Grajagan Banyuwangi



Setelah selesai mengisi keperluan air minum dan beberapa biskuit, kami melanjutkan kembali perjalanan menuju arah hutan jati Grajagan yang terlebih dahulu harus melewati  Gua Maria yang tak jauh dari tempat beristirahat kami tadi. Disepanjang jalan, dipenuhi hutan pohon jati dan beberapa semak yang cukup tinggi. Cuaca cukup terasa panas disepanjang jalan menuju pantai Grajagan.

Tak disangka setelah masuk pantai Grajagan, disini ada kegiatan dari pemerintahan kabupaten Banyuwangi yaitu event besar memancing untuk para pemancing profesional. Termasuk bintang tamu Cepy Anwar yang dulu host-nya mancing mania di trans 7.

Pantai Grajagan Banyuwangi
Pantai Grajagan

Alas Gung Liwang Liwung Pantai Grajagan Banyuwangi
Hutan Grajagan

Shodiq (Penghuni Desa Pantai Grajagan)
Sembari menikmati angin semilir dari pantai dengan rindangnya pepohonan, saya teringat satu teman yang merupakan penghuni desa pantai grajagan. Ya, ia bernama Shodiq. Anak asli pantai Grajagan yang juga mempunyai keahlian sebagai nelayan. Keahlian yang diturunkan dari bapaknya. Ia sudah saya anggap sebagai adik. Dulu kenal pas ia melaksanakan kegiatan prakerin sekolahnya dan kebetulan saya sebagai pendampingnya di tempat kerja saya.
Persaudaraan ini tersambung sampai sekarang. Ketika saya melakukan gowes seperti saat ini saya mencoba menghubunginya dan ternyata ia sedang dirumah dan melakukan persiapan untuk bekerja nanti sore harinya. Saya hubungi dan ia langsung meluncur menuju pantai grajagan. Karena mungkin sudah bagian dari rejeki kami, tak selang berapa lama kakanya shodiq mendarat dan membawa beberapa ekor ikan yang kemudian diberikan ke kami untuk di bakar. Alhamdulillah....

Akhirnya kami lanjutkan santap bersama sembari bersenda gurau satu sama lain.

Video !

Data Aplikasi Strava - Berangkat !


Menikmati perjalanan dengan berbagai keunikannya.
Share This:    Facebook  Twitter

31 Juli 2022

Petik Laut Pantai Lampon Juli 2022 - Gowes 1 Suro

Gowes 1 Suro - Petik Laut Pantai Lampon, Banyuwangi

Hari ini sebenarnya tidak sengaja menyaksikan acara Petik Laut di pantai Lampon, Banyuwangi. Pantai yang terletak di wilayah selatan Banyuwangi ini, terkenal dengan pelabuhan perikanan yang cukup ramai selain Muncar & Grajagan. Karena masuk wilayah pantai selatan, gelombang ombak di pantai Lampon terbilang tinggi dan cukup membahayakan. Tapi bagi para nelayan disana, hal itu sudah biasa & tidak begitu menakutkan, walaupun ada beberapa kejadian yang cukup sering menewaskan beberapa nelayan disana karena gelombang yang cukup tinggi.

Pantai Lampon, Pesanggaran Banyuwangi

Hari ini jadwal melihat acara petik laut pantai Lampon tidak ada dalam jadwal gowes saya. Saya cuma menjadwalkan gowes di area gunung Srawet dan sekitarnya hanya untuk melepaskan rasa kangen bersepeda setelah sekian purnama jarang atau hampir tidak gowes sama sekali.

Saya merencanakan gowes di seputaran gunung Srawet dan berkunjung di rumah teman saya Fauzi dan pulang sebelum waktu dzuhur. Karena sebelumnya saya ijin hanya gowes di dekat-dekat rumah saja dan pulang mungkin pulang sebelum waktu dzuhur. Karena niatnya seperti itu, saya tidak membawa perabotan yang lengkap seperti biasanya.

Tapi Tuhan berkehendak lain, saya & fauzi malah di arahkan ke wilayah Pesanggaran yang tepatnya di wilayah Pantai Lampon. Sebelum berangkat kesana kami harus mempersiapkan sepedanya fauzi yang dikarenakan tidak pernah disentuh dalam waktu yang lama. Ban yang kempes dan rantai yang perlu di lumasi dengan minyak.

Setelah persiapan selesai kami gowes dengan arah tujuan yang tidak tentu. Setelah bermusyawarah sembari gowes, kami memutuskan untuk menuju pantai, tapi pantai mana yang akan kami tuju masih belum tahu. Beberapa meter berselang kami memutuskan untuk menuju pantai Lampon yang ada diwilayah Pesanggaran dan dikarenakan jarak paling terdekat dari rumah kami.

Kami memutuskan untuk mencari lokasi yang dekat, karena kami menghitung kekuatan kami yang sudah jarang dilatih karena kelamaan tidak gowes.

Jarak antara rumah fauzi dengan pantai Lampon sekitar 20 km-an, atau 30 km-an dari kota Jajag.

Baiklah kami mengisi bahan bakar dulu dengan sebungkus nasi kuning seharga Rp. 5.000,- dan ditambah beberapa buah pisang goreng. Pisang goreng kami hajar sembari menggowes sepeda di jalanan tidak terasa sampai habis sembari ngobrol kanan kiri.

Sego Kuning

Singkat perjalanan, kami memasuki wilayah perkampungan menuju pantai Lampon. Di jalan kami heran dan sedikit bertanya kenapa ada banyak orang menuju pantai Lampon. Anehnya juga banyak orang-orang adat memakai pakaian adatnya ramai-ramai menuju pantai lampon juga.

Karena semakin penasaran, maka kami semakin yakin untuk menuju pantai Lampon. Ealah dalah....... tibaknya disana sedang diadakan acara tradisi Petik Laut dalam rangka menyambut tahun baru islam hijriyah atau orang lebih mengenalnya dengan Suroan atau 1 Suro. Acara tradisi yang sangat sakral ini di isi dengan berbagai kegiatan seperti Selamatan, Ruwatan, Do'a Bersama dan berbagai acara penting lainnya.

Alhamdulillah dapat menyaksikan acara tradisi yang sakral ini yang saat itu turut hadir juga bupati Banyuwangi yaitu Bu Ipuk beserta Bapak Anas, walaupun saya tidak sampai menyaksikannya sampai selesai karena terbentur ijin waktu gowes & ada rencana yang perlu di selesaikan saat itu juga.

Pantai Lampon, Banyuwangi
Pantai Lampon

Pantai Parang Semar Lampon Banyuwangi
Parang Semar

Video !


Data Aplikasi Strava - Berngakat !

Arti Kata !

Sego Kuning (Nasi Kuning) : Makanan yang terbuat dari nasi yang sudah di olah dan berwarna kuning. Warna kuning adalah warna alami dari rempah-rempah yang bernama kunyit (kunir). Biasanya disajikan bersama irisan telur dan srundeng (kelapa). Rasanya tidak pedas dan ada tambahan sambal sendiri bagi anda yang suka pedas.
  • Sego : Nasi (Rice)
  • Kuning : Kuning (Yellow)

Share This:    Facebook  Twitter

06 Juli 2022

Kesenian Gedhogan - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Kesenian Gedhogan

Kesenian Gedhogan pada mulanya digunakan untuk hiburan setelah selesai menumbuk be ras pada acara hajatan. Mereka beramai-ramai membunyikan peralatan penumbuk beras, se perti alu, lesung, dan lumpung, sehingga menim. bulkan suara yang enak didengar. Mereka menyanyi sambil menabuh gamelan tersebut.

Share This:    Facebook  Twitter

Upacara Kebo-keboan - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.

Upacara Kebo-keboan

Ritual Kebo-keboan adalah manusia yang didandani hingga menyerupai kerbau, diberi tanduk dan warna hitam di seluruh badan. Itu melambangkan bahwa kerbau adalah binatang yang kuat dan menjadi tumpuan masyarakat yang mata pencahariannya mayoritas sebagai petani.

Kebo-keboan dilaksanakan oleh hampir semua desa using di Kecamatan Singojuruh. Akan tetapi, tidak semua desa rutin melaksanakan. Yang rutin melaksanakan adalah Desa Alas Malang dan Aliyan.


 

Share This:    Facebook  Twitter

04 Juli 2022

Bagaimana Mencapai Banyuwangi - Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran Banyuwangi Dalam Tulisan "VISITOR's GUIDE Book Banyuwangi East Java - Indonesia"

Lembaran yang sudah tersusun dalam bentuk buku ini, perlu anda ketahui untuk mengenal Banyuwangi lebih awal. Buku ini dikeluarkan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Banyuwangi Regency Culture & Tourism Service) secara terbatas dan tidak diperjualbelikan.


Bagaimana Mencapai Banyuwangi

Untuk mencapai Banyuwangi, ada dua jalur utama yang bisa ditempuh. Jalur pertama dari Surabaya, sedangkan jalur kedua dari Bali. Dari Surabaya pengunjung dapat mencapai Banyuwangi dengan dua alternatif jalur darat, yaitu jalur utara dan selatan. Pengunjung dapat memanfaatkan transportasi seperti kereta api, bus, taxi, dan moda transportasi lain, dengan jurusan Banyuwangi. Jarak Surabaya-Banyuwangi sekitar 300 km dan bisa ditempuh dalam waktu 5-6 jam dengan bus atau kereta api. Jika ingin menghemat waktu, maka bisa memilih jalur transportasi udara melalui Bandara Juanda, Surabaya menuju Bandara Blimbingsari, Banyuwangi. Waktu tempuhnya sangat singkat yakni hanya 45 menit 

JALUR UTARA 

Dari Surabaya lewat Probolinggo - Situbondo Jika naik bus umum dari Surabaya, pengunjung akan melalui rute Probolinggo - Situbondo Banyuwangi turun di terminal Tanjung Wangi sekitar 8 km sebelah utara kota. Perjalanan menuju kota akan melintasi Stasiun Kereta Api Banyuwangi Baru, Pelabuhan Tanjung Wangi dan terminal Blambangan (dalam kota). 

JALUR SELATAN 

Dari Surabaya lewat Probolinggo - Lumajang - Jernber - Banyuwangi. Pengunjung yang mengendarai bus umum akan melewati beberapa terminal dan tempat perhentian yang menghubungkan tempat-tempat wisata di Kabupaten Banyuwangi. Diantaranya depan stasiun kereta api Kalibaru, terminal Genteng, terminal Jajag dan terminal Brawijaya (terminal sebelah selatan Kota Banyuwangi). Sedangkan pengunjung yang menumpang kereta api akan menemui beberapa stasiun antara lain Stasiun Kalibaru Setail, Temuguruh, Rogojampi, Karangasem, dan Stasiun Banyuwangi Baru. Ada juga beberapa stasiun kecil lainnya.

Pengunjung dari Bali dapat mencapai Banyuwangi dengan menggunakan kendaraan seperti bus, taxi, mobil travel dan angkutan darat lainnya, dengan jurusan Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Selanjutnya, pengunjung menyeberang menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Di pelabuhan Ketapang, pengunjung bisa mendapatkan informasi lengkap tentang pariwisata Banyuwangi di Tourist Information Center (TIC) Office.

Nah, dari Pelabuhan Ketapang, pengunjung bisa naik taxi, mobil angkutan kota atau kendaraan umum lainnya menuju Kota Banyuwangi atau tempat-tempat pariwisata di Kabupaten Banyuwangi. 

Banyuwangi merupakan kota kecil yang damai dan tenang. Wilayah pesisir lebih panas dibanding dengan darat di siang hari. Hotel, motel, rumah makan, dan restoran tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi. Para guide (pemandu wisata) siap mengantar para pengunjung untuk berpetualang ke tempat-tempat yang menantang, seperti hutan belantara yang ada di kawasan taman nasional, bersantai di tempat-tempat wisata, serta berbelanja suvenir. 

Share This:    Facebook  Twitter

19 Januari 2022

Bike Camp Sewu Sambang

Bike Camp Bukit Sewu Sambang
15-16 Januari 2022

Rasanya hari ini tidak sedang sejajar dengan baik. Niat hati ikut bike camp ke tempat wisata bukit sewu sambang bersama federalos yang ada di kota mobat-mabit kayak lampu lilin tertiup angin.

Ikut tidak, ikut tidak, ikut tidak. Mau ikut tidak ada teman mancal yang dari wilayah selatan. Tidak ikut kok ya di pekso sama teman-teman utara. Maklumlah, Banyuwangi ini wilayahnya cukuplah luas, tapi tetap tidak seluas cintaku padanya.

Okelah pada hari sabtu, saya tetap memutuskan mancal ke wilayah kota untuk bersua dengan teman-teman. Rencananya saya hanya bersua sebentar terus lanjut perjalanan pulang tanpa ikut acara kemah di bukit sewu sambang.

Okelah saya berangkat pagi melalui jalur Genteng menuju arah Gendoh (Temuguruh). Lanjut Singojuruh Alas Malang menuju Lemah bang Rogojampi. Lemahbang Rogojampi saya mengambil jalan lintas barat lalu memotong menuju Stasiun Rogojampi.

Dari stasiun Rogojampi langsung menuju arah kota Banyuwangi. Di sini saya sudah ditunggu oleh teman-teman yang sudah berada di area Pantai marina Boom.

Pantai Marina Boom Banyuwangi

Jembatan Pantai Marina Boom Banyuwangi


Wisata Bukit Sewu Sambang Banyuwangi
Suasana malam di Bukit Sewu Sambang Banyuwangi

Bukit Sewu Sambang Banyuwangi

Wisata Bukit Sewu Sambang

Wisata Bukit Sewu Sambang

Pantai Marina Boom Banyuwangi
Spot Photo Di Marina Boom Banyuwangi

Stasiun Temuguruh Banyuwangi
Stasiun Kereta Api Temuguruh - Banyuwangi

Stasiun Kereta Api Rogojampi Banyuwangi
Stasiun Kereta Api Rogojampi - Banyuwangi

Pantai Boom Banyuwangi
Gerbang Masuk Marina Boom Banyuwangi


Pantai Marina Boom Banyuwangi
Pantai Marina Boom Banyuwangi

Sebenarnya sejak saya sampai di pantai Marina boom, saya sudah di rayu paksa untuk ikut Bike Camp ke Bukit Sewu Sambang. Sampai sini saya tetap bingung mau ikut atau tidak, mengingat perjalanan pulang yang cukup jauh dan harus tepat pulang waktu untuk menyambung pekerjaan. Dan sampai berkunjung di kediaman om Yudi pun saya masih bimbang karena banyak yang harus di pertimbangkan. Hahahah 

Karena teman-teman tidak "omes" pada saya yang tidak menentukan keputusan, akhirnya om Didik mengambil kunci gembok sepeda dan mengikatkan sepeda saya ke gerbang pintu rumah om yudi.
dan ditinggal pulang untuk mengambil peralatan campingnya.

Lah dalah, lah dalah, lah dalah iki jenenge pemerkosaan eh pemaksaan. Ya weslah apa boleh buat, sudah terlanjur, lanjutkan. Sembari menunggu waktu pemberangkatan pada sore hari, saya memutuskan untuk beristirahat cukup.

Upaya teman-teman mengunci Sepeda saya di gerbang pintu, agar saya bisa ikut bike camp ini. 


Sore mendekati magrib sudah tiba saatnya bersiap mengepak keperluan berkemah mulai dari tenda, tikar, perlatan masak & beberapa bahan makanan termasuk telur dan bumbu-bumbu.

Pembagian bawaan sudah di atur seadil-adilnya dan sesuai porsi kekuatan masing-masing. Alhadmulillah saya sedikit dimanjakan cuma hanya kebagian bawa panci teplon dan panggangan diluar barang bawaan saya sendiri yang tidak terlalu banyak.


Persiapan selesai, kami berangkat mendekati gelap (magrib). Hujan menemani di tengah kehangatan kami dalam menuju Sewu Sambang. Beberapa kejadian lucu & penuh keharmonisan menhampiri kami selama perjalanan termasuk saling lempar kata-kata penyemangat ketika kami menemui beberapa tanjakan yang aduhai dan dalam suasana gelap yang bertemankan lampu senter. Juga terdengar ada beberapa teriakan bahwa tas salah satu teman kami loncat nyebur ke sungai. hahahahha


Kami sampai di lokasi sudah dalam keadaan gelap dan gerimis, kami mencari tempat yang aman & cukup damai mencari keheningan. Tenda kami dirikan, api dinyalakan sembari membuat kopi & menikmati pemandangan pelabuhan Ketapang dari atas bukit. Walaupun kami lelah, tapi kami bahagia & harmonis. Selamat tidur sampai ketemu di pagi hari.


Pagi Menjelang hari ke-2 !

Karena saya harus mengejar jam masuk kerja pada keesokan harinya, saya cukup terburu-terburu harus pulang sampai rumah sebelum pukul 9.45 wib. Sebenarnya ngin santai terlebih dahulu paling tidak sampai masuk siang. Tapi apa daya, ya sudah ngacir menuju selatan..
Semoga lain kesempatan, dapat menikmati waktu bersama-sama dengan senikmat-nikmatnya.

Wisata Bukit Sewu Sambang Banyuwangi

Pasar Rogojampi Banyuwangi
Pasar Rogojampi

Sesampainya di Rogojampi, saya merasa waktu saya tidak cukup untuk menuju rumah dengan pas. saya memutuskan naik bis. Tapi karena ongkos yang ditarik sangat besar, saya urungkan dan tetap mengayuh sampai rumah.

Dengan kayuhan yang konstan, saya bisa mengalahkan kekhawatiran saya dan malah masih sisa waktu yang cukup banyak. Dikarenakan kayuhan cukup saya paksa dengan kecepatan tinggi, saya cukup lelah, tenaga saya berkurang banyak dan saya putuskan mampir ke penjual es dawet yang berjarak beberapa kilometer dari rumah.

Sembari istirahat & memulihkan tenaga dan kemudian menuju rumah.

Es Cincau Hijau
Es Cincau Hijau Enak, Depan POM Yosomulyo

Menurut saya ini adalah pengalaman yang patut dikenang dalam hidup. Dengan orang-orang banyak pengalaman dibidangnya masing-masing & cerita-ceritanya yang menarik.


INI IKLAN JASA TRAVEL !

Travel yang melayani perjalanan Banyuwangi, Surabaya, Malang, Denpasar Bali, Madura & Gresik

Klik pada gambar, untuk terhubung langsung chat WhatsApp Aunal Travel


Share This:    Facebook  Twitter

06 Januari 2022

Tahun Baru Gowes Ke Air Terjun Legomoro

Tahun Baru Gowes Ke Air Terjun Legomoro 

Air Terjun Legomoro


Gowes kali ini adalah gowes yang paling banyak ceritanya.
Libur tahun baru 2022 saya & fauzi melakukan perjalanan gowes menuju air terjun Legomoro yang ada di Bumiharjo, Glenmore.

Air terjun Legomoro terletak tidak jauh dari tempat wisata pemandian air umbul bening. Berjarak sekitar 1.5 km ke arah barat.

Awal perjalanan sudah penuh drama yang membingungkan. Karena salah komunikasi, saya & fauzi saling menunggu satu sama lain.
Dimana saya menunggu fauzi dirumah karena berencana lewat jalan utama Jajag ke Genteng.
Sedangkan Fauzi menunggu saya dengan berencana lewat Kebondalem ke Blokagung & tembus di sebelah barat kota Genteng.

Ada sampai pukul 06.00 kami saling menunggu satu sama lain. Karena matahari mulai naik, saya putuskan untuk menghubungi Fauzi.

Ealah dalah saya malah yang akhirnya mengalah menuju Kebondalem dan lewat jalur karangdoro blokagung menuju desa dasri & setail barat kota Genteng. Dalam perjalanan menuju titik poin temu dengan Fauzi, saya mendapatkan telepon darinya & mengabarkan bahwa pedal kiri sepedanya terasa mau lepas. 🤔
Walah dalah..

Tak selang berapa lama saya sampai di titik poin bertemu fauzi sembari mikir mau lanjut perjalanan apa kembali pulag di rumah fauzi untuk perbaikan.
Selama memikirkan rencana selanjutnya, kami melakukan perbaikan dengan alat seadanya.
Mengingat pagi mulai beranjak siang, setelah selesai perbaikan kami putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dengan harapan menemukan bengkel untuk melakukan perbaikan yang lebih serius.

Bendungan Dam Blokagung Karangdoro
Bendungan Dam Blokagung Karangdoro

Di perjalanan kami tetap berhati-hati dan berjalan pelan untuk keselamatan diri. Karena lengan pedal yang kiri kendor/oblak. Di daerah Karangdoro kami menemukan bengkel dan langsung melakukan perbaikan dengan menguatkan baut yang kendor.

Terasa lebih kuat & aman kami terus melanjutkan menuju Bendungan Karangdoro Blokagung untuk mengisi energi dengan sarapan 1 bungkus nasi kuning yang dibeli oleh Fauzi di perjalanan. Kami beristirahat beberapa menit sembari melonggarkan beberapa tarikan otot karena beberapa kayuha sepeda. Disini kami masih belum sadar apa yang menyebabkan pedal sepeda Fauzi bisa mengalami seperti itu.

Setelah kami selesai sarapan & beristirahat, kami melanjutkan perjalanan menuju desa Dasri dan menuju langsung ke Stasiun Kereta api Wadung. Karena disana kami sudah ditunggu oleh 1 teman kami yang datang terlebih dahulu. Dalam perjalanan menuju desa Dasri, masalah kembali datang. Pedal kembali oblak alias kendor.



Waduh...
Akhirnya kami takut untuk melanjutkan perjalanan dengan perhitungan bahwa masalah pedal oblak ini adalah masalah yang serius.
Kami berhenti dan berdiskusi untuk memutuskan melanjutkan perjalanan atau tidak dan kembali pulang.

Sembari berdiskusi, kami melakukan perbaikan kembali dengan alat seadanya agar masih bisa di pedal.
Diskusi kami putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan ke air terjun Legomoro dengan tetap berhati-hati dan berharap menemukan bengkel kembali.
Selang beberapa kilometer kami menemukan bengkel dan segera melakukan perbaikan.
Perbaikan kali ini beda dari sebelumnya. Kali ini perbaikan dengan menambah plat untuk mengganjal supaya lebih kuat.Okelah, semangat perjalanan kami telah kembali.Saatnya segera melakukan perjalanan.Ealah dalah tak sampai beberapa kilometer, pedal kembali oblak.

Waduhhhhh
Karena sudah kepalang tanggung, apapun yang terjadi kami tetap memutuskan melanjutkan perjalanan.
Sembari berhati-hati kami melaju pelan dan berharap menemukan bengkel untuk ke-3 kalinya.
Di bengkel ke-3 inilah kami menemukan masalah yang menemani kami sejak mulai perjalanan.
Ternyata lengan crank yang kiri tidak bisa masuk dengan maksimal di as bb & masih ada jarak sekian mili. Sehingga walaupun baut terasa sudah masuk penuh, lengan crank tetaplah tidak ikut masuk dengan maksimal.
Sembari menimba ilmu kehidupan dengan si pemilik bengkel, akhirnya masalah tersebut teratasi dengan menambah ring baut as bb. Sehingga baut mampu mendorong lengan crank dengan maksimal dan dapat mengunci dengan sempurna.



Kami sampai berujar jikalau sampai mengalami kerusakan kembali, kami putuskan untuk pulang saja.
Tapi ternyata dalam perjalanan sampai stasiun kereta api wadung tidak menemukan masalah. Hanya saja masalah ada pada nafas dan dengkul kami 🤣😂😅
Karena hari yang sudah siang & cuaca panas serta jalan ke arah stasiun menanjak rata, kami cukup kepayahan sampai titik poin di Stasiun Kereta api Wadung.
Akhirnya setelah beberapa waktu perjalanan yang terjeda karena masalah crank, kami bertemu teman kami Edwan & beristirahat untuk mengembalikan energi kami.
Sebuah perjalanan yang tak pernah diduga memang.

Pasar Stasiun Wadung
Area Pasar Stasiun Wadung

Setelah mengistirahatkan diri di pasar stasiun wadung, kami melanjutkan perjalanan menuju arah kolam renang umbul bening dan kemudian langsung menuju arah air terjun Legoro. 

Dalam perjalanan menuju air terjun legomor, salah satu teman kami menemui masalah, yaitu crank punya mas edwan juga mengalami oblak. hahahahha wes onok ae ceritane.
Untung oblaknya pas dekat bengkel motor, jadi langsung pinjam kunci untuk melakukan perbaikan.

Tinggal beberapa kilometer, kami berhenti untuk mengisi bahan logistik ke lambung kami alias sarapan di jam makan siang.

Warung Rujak Lontong & Es Dawet

Sepiring rujak lontong dan beberapa gelas es dawet memenuhi kantong lambung kami. Setelah selesai mengisi perbekalan perut kami dengan beberapa gelas dawet & candaan. Kami langsung lanjut menuju air terjun legomoro.

Setelah beberapa kilometer, kami sampai pada tujuan akhir yaitu air terjun legomoro. Waduhhh ealah dalah, sudah samapai tujuan, malah tidak bisa masuk ke air tejunnya. Karena bertepatan libur tahun baru dan di perbolehkannya orang untuk piknik setelah aturan ketat ppkm sebelumnya. masuk sampai parkirannya aja sudah tidak bisa, sangat ramai dan berjubel sampai beberapa ratus meter kendaraan yang memaksa mau masuk.

Oh tidakkkk......................................................ceritane kok ngene eram. hahahha

Ya sudahlah, kita mundur alon-alon sing waras ngalah. Akhirnya kita memilih untuk menepi di sekitaran air terjun legomoro. Kami menemukan sungai kecil dan persawahan untuk kami singgahi dan sebagai tempat istirahat untuk selanjutnya melakukan perjalanan pulang.



Lebih Banyak Tentang Air Terjun Legomoro :
INI IKLAN JASA TRAVEL !

Travel yang melayani perjalanan Tour wisata luar/dalam Banyuwangi

Klik pada gambar, untuk terhubung langsung chat WhatsApp Aunal Travel
Share This:    Facebook  Twitter