Tampilkan postingan dengan label Piknik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Piknik. Tampilkan semua postingan

16 Januari 2021

Pantai Rajegwesi Sarongan Banyuwangi

Pantai Rajegwesi

Pantai Rajegwesi adalah sebuah pantai yang terletak di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Pantai Rajegwesi terletak dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri.

Berjarak sekitar 45 km dari pusat kota Jajag, Pantai yang berpasir coklat dan bersih ini cocok untuk anda kunjungi. Pantai ini di kelilingi oleh hutan yang masih asri. Jalan menuju kesana sudah lebih membaik untuk saat ini. Semua tipe kendaraan sudah bisa digunakan untuk menuju kesana.



Share This:    Facebook  Twitter

16 Juni 2020

Jatirono Sumbersalak 13062020 Mancal

Mancal
Jatirono Sumbersalak
13062020

Tanggal sudah di lingkari sebelumya, sekarang sudah harinya, saatnya kembali mengenal alam dengan bersepeda. Saat ini dengan tujuan Wisata Jatirono yang ada di desa Kajarharjo Kecamatan Kalibaru.
Titik kumul & keberangkatan ada di rumah masjid Al-Hikmah Jatisari. Rencana keberangkatan yang sebelumnya di jam 05.30 wib atau sebelum jam 6 pagi yang harus sudah berangkat, menjadi molor sampai jam 07.00 wib dikarenakan harus setel ulang sepeda milik salah satu teman kami yaitu Fauzi.
Sepeda milik Fauzi harus di setel ulang karena sepeda miliknya baru saja di cat ulang dan dirakit. Dikarenakan Fauzi tidak bisa setel ulang pemindah giginya, maka kami bersama-sama terlebih dahulu membantunya. Saya membantu tidak terlalu banyak karena harus membantu sang istri mempersiapkan sedikit sarapan buat kami semua.

Pukul menunjukan 06.35 wib kami harus segera menyelesaikan semua pekerjaan termasuk sarapan. Setelah semuanya selesai dan jam menunjukan pukul 07.00 wib barulah kami bisa berangkat.
Kami langsung berangkat menuju jembatan Wiroguno melalui jalan Yosomulyo dan melanjutkan arah ke desa Tamansari kecamatan Tegalsari sampai masuk area perkebunan PTP. Nusantara XII Kebun Kalitelepak dan kami sempatkan ambil beberapa foto disini.



Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju perkantoran PTP. dan masjid Darul Falah Kalitelepak yang ada di area pemukimam PTP. Nusantara XII.


Masjid Darul Falah Kalitelepak



Terus kami lanjutkan ke arah keluar menuju area pabrik Karet area PTP. Nusantara XII Kalirejo. Disini kami sempatkan istirahat sejenak untuk mengistirahatkan tubuh dengan menyantap beberapa biskuit dan tentu saja tidak lupa mengambil beberapa foto.

Melanjutkan Perjalanan menuju ke jalan raya, kami melewati perkebunan tebu yang cukup panjang sampai dengan di tempat pabrik Industri Gula Glenmore.







Perjalanan kami lanjutkan ke arah Waduk Sidodi dan hanya melewatinya. Selang beberapa ratus meter, kami melihat penjual jajanan makanan "cilok" yang ada di tepi jalan. Kami putuskan untuk mencicipinya dengan tujuan untuk menambah energi bagi tubuh kami. Tapi tami tidak langsung memakanya dan berniat memakanya di tempat yang asyik dan teduh.








Lanjut perjalanan menuju arah jalan raya Glenmore, kami berbelok melewati jalan di area perkebunan Gland Falloch. Kami menyusuri pinggiran sungai dan perbukitan yang khas akan perkebunan. Ditengah perjalanan kami putuskan untuk berhenti beristirahat dan menikmati cilok yang telah kami beli tadi.

Perkebunan Gland Falloch


Perkebunan Gland Falloch

Dirasa waktu istirahat telah cukup, kami melanjutkan perjalanan menuju kantor & pemukiman Gland Falloch. Setelah kami keluar dari Gland Falloch dan memutuskan untuk menuju arah Krikilan yang selanjutnya mulai mendekati titik utama tujuan yaitu Jatirono.


Wisata Jatirono Kalibaru

Wisata Jatirono Kalibaru




Setelah beberapa ratus meter yang cukup melelahkan karena matahari berada tepat di atas kami yaitu sekitar pukul 13.00, akhirnya kami sampailah pada tempat tujuan utama yaitu Wisata Jatirono.

Tapi cukup disayangkan, karena bendungan waduknya sedang dibuka sampai airnya terkuras. Tapi masih bisa menghilangkan kelelahan kami karena permukaan waduknya jadi terlihat dan mata airnya bisa kami dekati sampai ke bawah. Mata air di waduk Jatirono ini sangat alami dan segar airnya.
Airnya sangat terjaga karena juga dimanfaatkan untuk produk air kemasan yaitu "Air Rolas".

Pengurasan air ini juga berkaitan masih ditutupnya semua tempat wisata yang ada di kabupaten Banyuwangi yang dikarenakan "Pandemi Virus Corona/ Covid-19".

Video :

Jalur :


Share This:    Facebook  Twitter

13 Februari 2020

Gowes Rowo Bayu Maning Bukan Desa KKN Sang Penari

Rowo Bayu Maning
Bukan Desa KKN Sang Penari
Maning : Maneh : Lagi : Again

Rowo Bayu (Rawa Bayu) yang asri nan sejuk juga penuh cerita sejarah perjuangan Banyuwangi saat itu, kini menjadi tempat wisata bertemakan hutan. Lebih tepatnya "Wana Wisata Rawa Bayu". 
Tempat yang berada di kecamatan Songgon desa Bayu ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari cerita sejarah perjuangan melawan penjajahan di Banyuwangi. sebuah rawa yang terletak di tengah hutan dan berada di kaki gunung raung ini merupakan tempat persinggahan/pertapaan/peristirahatan (petilasan) Prabu Tawang Alun (Macan Putih).
Tugu Selamat Datang Wana Wisata Rawa Bayu

Tempat ini cocok bagi anda yang ingin melepas penat dan menghirup udara kesejukan khas pepohonan. Tempat yang sempat ramai dibicarakan oleh masyarakat Indonesia karena dikaitkan oleh sebuah cerita misterinya "Desa KKN" ini sangat cocok untuk kunjungi ramai-ramai ataupun sendirian. Lokasinya yang mudah dijangkau dari pusat kota Rogojampi arah ke barat dan hanya berjarak 30km-an, bisa anda tempuh melalui jalan darat dengan berbagai kendaraan seperti roda dua ataupun roda empat.

Mancal Rowo Bayu Maning

Penat sudah melanda karena aktifitas kerja yang kadang bisa membuat bosan. Kali ini kita (Karena ada 3 orang gila karena aktifitas kerja) saya, Yanto & Fauzi (orang baru) berencana gowes/mancal ke arah Songgon dengan tujuan sebelah utaranya Rowo Bayu yaitu sekitaran Perkebunan Bumisari yang kabarnya ada sebuah air terjun disana. Mulailah menyiapkan hari untuk libur dan jatuhnya pada hari kamis tanggal 13. Singkat cerita dan ceritanya disingkat, pada hari H kami berangkat pagi. Saya bersama Fauzi bernagkat dari titik Kota Jajag melewati arah Genteng terus kearah utara menuju desa Kaliputih & Karangsari. Lalu lurus menuju arah Gendoh menuju ke Lapangan Gumirih dan desa Wiyayu. Disini kami putuskan untuk beristirahat sembari menunggu Yanto yang berngakat dari desa Bomo menuju arah desa Mangir, Gladah ke arah Barat Padang Bulan lalu Singojuruh menuju Alas Malang & Singojuruh. Sembari menunggu Yanto datang, ada yang menyeletuk soal sarapan yaitu Fauzi. Ternyata ia merasa lapar yang padahal sebelumnya di rumah hanya saya jamu dengan minuman sereal.
Mengejutkan, ia ternyata sudah membawa bekal nasi bungkus untuk sarapanya. Ya sudahlah saya biarkan ia menikmati sarapanya sembari ia menawarkan juga kepada saya.

Pemandangan Desa Wiyayu Songgon
Pemandangan di desa Wiyayu
Singkat waktu dan waktu tidak bisa disingkat, akhirnya si Yanto datang. Setelah saling bertegur sapa kami melanjutkan ke arah Bedewang & pasar Songgon yang didominasi jalan tanjakan. Yah, bisa ditebak, karena kami bukan atlit ataupun orang yang rajin bersepeda kami keteteran dan "megap-megap". hahahhah
Walaupun terengah-engah sambil mengatur nafas dan merasakan otot kaki semakin ngilu, tapi kami berhasil sampai target yaitu di minimarket yang ada di pasar Songgon tanpa mendorong sepeda.
Megap-megap : Terengah-engah
Setelah beristirahat di minimarket sembari mengisi kebutuhan logistik seperti air mineral dan beberapa makanan ringan kami melanjutkan arah yang menjadi tujuan utama kami.


Cukup beristirahat dan mengsisi beberapa botol air mineral, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju air terjun pelangi, air terjun pertemon, air terjun tlepak yang ada disisi utara dari wana wisata rawa bayu dengan jalan yang berbeda dari rawa bayu. Tapi kurang beruntungnya kami untuk hari ini, kami tidak diijinkan masuk melalui pintu gerbang perkebunan ini.Seharusnya kami lewat di jalur lainnya yang menuju perkebunan Bumisari yang berada jauh dari sisi jalan satunya.

Melihat waktu yang sudah siang dan tidak memungkinkan untuk menuju tujuan utama kami yaitu air terjun, kami memutuskan untuk menuju wana wisata Rawa Bayu dengan memutar balik cukup jauh dan sampai bertemu jalan tembusan yang menuju jalur Rawa Bayu. Setelah beberapa menit kembali kejalan utama menuju awa Bayu & karena matahari sudah hampir berada tepat diatas kepala kami serta jalan yang menanjak terus, kami sempatkan untuk berhenti beberapa menit untuk memberikan tubuh yang sudah mulai lelah ditepi jalan.

Desa Wisata Rawa Bayu, Songgon Banyuwangi



Setelah beberapa menit yang dirasa cukup untuk memulihkan energi kami, akhirnya kami melanjutkan perjalanan dengan "alon-alon asal sampai" yang dikarenakan tanjakannya keren... Setelah kami mencoba untuk mengayuh, mendorong, mengayuh mendorong, mengayuh & mendorong beberapa kali, akhirnya kami sampai dengan tetap riang gembira.


Tak perlu menunggu lama, saya langsung menggelar tikar untuk tiduran. Disisi lain Yanto mempersiapkan makan siang untuk kami. Sedang Fauzi asyik menikmati suasana di tepi kolam rawa bayu dan mengambil beberapa video dan foto. Nampaknya iya sangat benar-benar menikmatinya.



Tempat yang sempurna untuk mengakhiri tujuan. Udaranya yang segar dan sejuk ditambah kelelahan dari perjalanan yang cukup panjang, membuat kami tidak bisa melewatkan kegiatan tidur. Ya, kami sempatkan untuk tidur beberapa menit untuk menghilangkan lelah kami dan memulihkan energi.
 Mereka benar-benar menikmati sampai tak sadar ketika saya ambil fotonya secara diam-diam.

Pemulih energi (Mie + Nasi)


Mereka berdua benar-benar santai & menikmati suasana dengan baik.

Wana Wisata Rawa Bayu, Songgon Banyuwangi

Wana Wisata Rawa Bayu, Songgon Banyuwangi
Selang beberapa jam berlalu, hujan turun menghampiri kami. sehingga kami bergegas untuk segera mencari tempat berteduh. Kami langsung bergegas lari ke gubuk kecil yang ada di deka kami beserta membawa lari peralatan makan kami.

Disini kami beruntung karena melihat beberapa tentara Indonesia sedang berlatih di area ini. Sesekali kami juga disapa oleh para komandannya dan sesekali pula kami menawari minuman kopi. Kami sesekali juga memperhatikan latihan mereka, karena ada hal menarik dari latihan mereka yaitu "rasa kebersamaan dan saling bertanggun jawab" satu sama lain. Mereka juga saling memijat badan satu sama lain secara bergantian. Suasananya benar-benar kekeluargaan. Keren, mereka keren dan kami bangga mempunyai penjaga Indonesia seperti mereka. sangat merakyat.


Beberapa Video :





- Cerita Perjalanan Rowo Bayu Di Waktu Yang Lain
Share This:    Facebook  Twitter