Tampilkan postingan dengan label Federalos MTB Federal Banyuwangi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Federalos MTB Federal Banyuwangi. Tampilkan semua postingan

10 Oktober 2023

Gowes Ulang Tahun Federalos yang Ke-3

Gowes Ulang Tahun Federalos yang Ke-3

Nonton Bareng Tour of Kemala

Federalos ini unik, menurut saya komunitas yang unik dan kocak. Bayangan saya, minimal sebuah komunitas itu harus kompak, terutama di waktu momen spesialnya seperti hari jadinya. Tapi yang namanya Federalos isinya para orang sibuk semua, jadi sangat sulit untuk bisa kompak bareng walaupun di hari sepesialnya sendiri.

Yah sudahlah.......

Memang sebuah komitmen itu harus di usahakan dan diciptakan.

Pertama, saya ucapakan selamat hari jadi yang ke-3 untuk komunitas Federalos. Komunitas pecinta sepeda Federal Banyuwangi. Tak terasa sampai bulan oktober 2023 ini masih ada keberisikan bagi komunitas ini. Salut untuk para anggota Federalos yang masih komitmen bersepeda mengendarai sepeda federalnya. Walau kadang berada di titik kemalasan, masih ada sebagian anggota yang bersepeda dengan Federalnya.

Okelah kita akhiri sedikit cerita trenyuh di atas dan lanjut cerita yang melelahkan berikutnya.

Debat Pohon Murbei


Diantara perdebatan grup wa federalos yang berisik dan hanya berisi engkel-engkelan masalah acara ulang tahun federalos yang ke-3 beberapa hari sebelum hari H, saya sudah bersepakat dengan diri sendiri untuk melakukan gowes ke Banyuwangi utara yang tepatnya ke pusat kota Banyuwangi entah bakal ada acara atau tidak. Itu cara saya untuk merayakan hari jadi komunitas ini.

Sabtu pagi 07 oktober 2023 habis subuh tepatnya, saya memulai perjalanan start dari rumah. Rencananya mau barengan dengan Fathoni yang sama-sama dari selatan. Karena Fathoni ada sedikit urusan, maka saya berangkat terlebih dahulu. Bertepatan hari ini, Banyuwangi juga sedang ada event balap sepeda yaitu Tour of Kemala 2023. Event ini berlangsung 2 hari pada tanggal 07-08 oktober 2023.

Untuk menghindari jalan ditutup, saya memutuskan untuk berangkat lebih awal. Berjarak sekitar 45 km dari rumah, bisa saya tempuh sekitar 1,5 jam. Sesampainya di persimpangan patung kuda dan merasa masih pagi, saya memutuskan untuk menuju arah desa Bakungan yaitu tempat dimana saya dulu bersekolah menengah kejuruan.

Saya sempatkan untuk mengambil foto di depan gerbang sekolah dan melanjutkan perjalanan menuju sasak perot untuk mencari sarapan sego pecel. Dalam perjalanan menuju sasak perot, saya keburu di telpon dari teman untuk segera menuju titik kumpul pertemuan acara hari jadi Federalos ke-3.


Yaaa yang ramai semalam di grup ternyata memutuskan untuk mengadakan acara sederhana kumpul dan ngobrol santai. Setelah berkumpul di sekitaran warung kucur sekitaran Roxy mall Banyuwangi dan temu kangen dengan beberapa anggota, saatnya bergeser ke gedung Uniba. Disana sudah ditunggu oleh teman federalos juga.

Video @ Om Didik

Ditengah-tengah perjalanan menuju Uniba, ternyata kita memutuskan untuk berhenti sejenak disekitaran gedung DPR Banyuwangi untuk memberikan semangat kepada para peserta balapan tour of Kemala yang bertepatan melintas disini.

Tour of Kemala
Kedayunan Kabat, 10km dari garish finish tour of kemala

SMK N 1 Glagah Banyuwangi
Gerbang Sekolah SMK N 1 Glagah

Rumah om Yudi Klatak, Banyuwangi

Setelah kita dari Uniba, melanjutkan perjalanan menuju Pantai Boom. Tapi batal krena ditutup untuk kegiatan Tour of Kemala. Diputuskan untuk lanjut ke rumahnya om Yudi yang berada di Klatak Banyuwangi sebagai base camp nya Federalos. Percaya tidak percaya, kalau gowes ke utara, belum lengkap rasanya kalau tidak sambang kesini.

Uniba Banyuwangi
Istirahat disini untuk beberapa waktu sebelum akhirnya untuk melanjutkan perjalanan pulang kembali ke selatan. Menunggu cuaca panas agak mendingin, sekitar jam 2-an kami memutuskan untuk berangkat pulang. Berdua bersama Fathoni kami berangkat pulang ke selatan melewati jalur pinggiran.

Dimulai dari Klatak menuju taman Sritanjung terus Perliman Banyuwangi geser ke Jalan kepiting dan melanjutkan lewat jalan menuju Pantai Cemara. Pelan-pelan menuju lewat pondok nongko dan terus Badean Rogojampi. Menuju Jalan Bandara Banyuwangi ke arah Kantor Pos Rogojampi.

Lewat Lemahbang dan lurus lewat Singolatern arah Bedewang. Lewat Gumirih menuju Gendoh Karangsari dan Genteng.

Dan pada akhirnya sampai rumah tetap petang magrib seperti biasanya. hahahhahahha berkah selalu.

Ada yang penasaran nggak kenapa baju saya bisa berubah ? 😅

Share This:    Facebook  Twitter

05 Agustus 2023

Ambil Bagian Di Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023

Ambil Bagian Di Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023

Mengesankan, dapat ikut ambil bagian dari event bergengsi balap sepeda Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge yang di selenggarakan oleh mainsepeda.com di tahun 2023 ini. Tepatnya pada tanggal 29 juli 2023 kemarin. Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge sendiri adalah bagian dari event Trilogi mainsepeda.com yaitu Bromo KOM, Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM & Kediri Dholo KOM.



Alhamdulillah kemarin dapat ambil bagian dari event Banyuwangi Blue Fier Ijen KOM bersama komunitas sepeda Federal Lare Osing Banyuwangi (Federalos). Federalos merupakan komunitas pecinta sepeda federal yang ada di Banyuwangi dan merupakan chapter/bagian dari pecinta Federal seluruh Indonesia (MTB Federal Indonesia).

Ini adalah pengalaman pertama ikut ambil bagian dari event bergengsi bagi para pesepeda sepeda balap (roadbike). Sekaligus pengalaman yang berkesan dan mendapatkan ilmu penting dalam mengikuti sebuah event persepedaan. Disini kami menjadi tim pengawas kecurangan, dimana harus melaporkan jikalau ada kecurangan dari para peserta balapan, seperti : terutama loading, di dorong motor ataupun kecurang-kecurangan lainnya.

Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023


Dibawah kaki gunung ijen, suhu terasa dingin mulai dari bawah pos Jambu sampai pelataran parkiran pos pintu naik gunung ijen. Perasaan penuh semangat yang lumayan bisa melawan dinginya suhu gunung ijen.

Terdengar beberapa kali pembalap bertanya tentang tanjakan yang tidak ada habis-habisnya. Mas masih nanjak ?, Nanjak Banget apa enggak ?, Masih berapa tanjakan lagi ?, Tanjakannya tinggi apa enggak ?, Kurang berapa KM lagi ? dan bahkan dari kejauhan terdengar kata-kata mutiara umpatan Juancok !!, Jos !!! dan teriakan-teriakan makian bersemangat. Hahahah seru

Pemandangan Area Gantasan

Persiapan Di Pos Jambu Sebelum Mengisi Titik Pos Tugas


Evaluasi Setelah Bertugas

Selesai, Ngopi Bareng Sembari Mengistirahatkan Mental & Badan Yang Lelah




Share This:    Facebook  Twitter

14 Januari 2022

Perjalanan Gowes Tahun Baru Pulang Dari Air Terjun Legomoro

Tahun Baru Gowes Ke Air Terjun Legomoro

Ya begitulah, apa yang kita rencanakan dengan matang, tetaplah Allah yang menentukan alur ceritanya untuk kita.


Perjalanan Gowes Tahun Baru Pulang Dari Air Terjun Legomoro

Yuk kita pulang, ibarat pepatah "sepandai-pandainya burung terbang, pasti akan pulang ke sarangnya".

Ya itulah kami, sejauh-jauhnya kami gowes, kami tidak akan lupa jalan untuk pulang, kecuali ada yang menawari kami untuk minum kopi di tengah jalan perjalanan pulang. Maka pulang kami akan menjadi lebih lama dari yang dijadwalkan. Heheheheh

Setelah berisitirahat dan makan siang kami melanjutkan perjalanan pulang. Tetapi setelah turun dari lokasi air terjun legomoro beberapa ratus meter, saya melontarkan perjalanan ke fauzi & edwan apakah pulang langsung sesuai jalur berangkat atau pulang lewat jalur lain dan mampir ke salah satu tempat wisata religius yang masih dalam satu area sini.

Tempat wisata religius yang saya maksud adalah Anta Boga. Wisata ini termasuk tempat wisata religius karena di dalamnya terdapat tempat ibadah bagi semua umat beragama. Mulai Pura, Mushola, Patung Maryam & Yesus, Patung Kerbau yang ditujukan untuk umat beragama dari masing-masing kepercayaan.

Okelah kata fauzi yang sudah terlanjur dekat lewat jalur ke arah wisata religi Anta Boga. Disini jalurnya agak menantang bagi kami. Karena jalur ini di dominasi jalan bebatuan yang membuat tangan kami pegal linu.

Disini saya membatasi untuk mengambil waktu sebentar, karena melihat mendung yang tebal dan menghitam di area ini. Kami mengambil beberapa foto untuk kenang-kenangan dan seterunya melanjutkan pulang menuju desa Sumberrejo Sempu.




















Sepulang dari sini, tangan kami mengalami sakit linu parah. Karena jalur dari Anta Boga menuju desa Sumberrejo jalannya rusak parah dan menurun. Sehingga kami antara menahan rem agar tidak melaju sangat cepat dan antara mencari jalur yang aman di antara kerusakan tersebut.

Sebelum menuju kota Genteng saya & fauzi sempatkan mampir di rumah Edwan untuk mencicipi keramahtamahan dari keluarga Edwan. Setelah dirasa cukup, kami melanjut pulang ke arah kota Genteng. Disini kami disambut hujan deras di sekitaran jalan lapangan RTH Maron. Kami memutuskan untuk berhenti dan memakai jas hujan. Kami langsung melanjutkan perjalanan menuju kota Jajag, karena hari sudah mulai gelap dan memasuki magrib.

Kami lewat Genteng Wetan menuju Desa Canga'an dan menuju Yosomulyo. Di tengah perjalanan ini saya merasa kayuhan saya terasa berat dan semakin berat. Setelah beberapa puluh meter lepas desa canga'an barulah saya merasa bahwa ban belakang saya mengalami kebocoran.
Saya berusaha mengejar Fauzi yang terasa menjauh dari depan saya dengan tujuan untuk mengajak berhenti dan memeriksa ban saya. Karena hujan yang sangat deras dan lebat, saya mencoba teriak ke Fauzi tetapi tidak didengar. dan semakin jauh dari saya.


Saya memutuskan untuk berhenti di sekitaran POM Bensin Yosomulyo dan berusaha mengabari Fauzi lewat ponsel. Tetapi tidak ada jawaban dan tidak di angkat.
Ya sudahlah, saya mencoba memeriksa ban belakang dan ternyata memang mengalami kebocoran karena tertusuk isi staples ukuran cukup besar. Saya langsung melakukan penambalan dan sembari tetap mengabari ke Fauzi.

Setelah beberapa puluh menit, Fauzi menelpon balik saya dan mengabarkan bahwa ia sudah sampai dirumahnya. ASTAGA BAU BAB NAGA... Ya Salam....

Ia memang ngacirrrr setelah memasang jas hujan dari Genteng. Karena keburu gelap.

Untungnya kebocoran ini hanya berjarak beberapa kilometer dari rumah, jadi masih terasa aman.

Memang perjalanan kali ini mengalami yang rasanya tantangan yang berkesan.


Share This:    Facebook  Twitter

06 Januari 2022

Tahun Baru Gowes Ke Air Terjun Legomoro

Tahun Baru Gowes Ke Air Terjun Legomoro 

Air Terjun Legomoro


Gowes kali ini adalah gowes yang paling banyak ceritanya.
Libur tahun baru 2022 saya & fauzi melakukan perjalanan gowes menuju air terjun Legomoro yang ada di Bumiharjo, Glenmore.

Air terjun Legomoro terletak tidak jauh dari tempat wisata pemandian air umbul bening. Berjarak sekitar 1.5 km ke arah barat.

Awal perjalanan sudah penuh drama yang membingungkan. Karena salah komunikasi, saya & fauzi saling menunggu satu sama lain.
Dimana saya menunggu fauzi dirumah karena berencana lewat jalan utama Jajag ke Genteng.
Sedangkan Fauzi menunggu saya dengan berencana lewat Kebondalem ke Blokagung & tembus di sebelah barat kota Genteng.

Ada sampai pukul 06.00 kami saling menunggu satu sama lain. Karena matahari mulai naik, saya putuskan untuk menghubungi Fauzi.

Ealah dalah saya malah yang akhirnya mengalah menuju Kebondalem dan lewat jalur karangdoro blokagung menuju desa dasri & setail barat kota Genteng. Dalam perjalanan menuju titik poin temu dengan Fauzi, saya mendapatkan telepon darinya & mengabarkan bahwa pedal kiri sepedanya terasa mau lepas. 🤔
Walah dalah..

Tak selang berapa lama saya sampai di titik poin bertemu fauzi sembari mikir mau lanjut perjalanan apa kembali pulag di rumah fauzi untuk perbaikan.
Selama memikirkan rencana selanjutnya, kami melakukan perbaikan dengan alat seadanya.
Mengingat pagi mulai beranjak siang, setelah selesai perbaikan kami putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dengan harapan menemukan bengkel untuk melakukan perbaikan yang lebih serius.

Bendungan Dam Blokagung Karangdoro
Bendungan Dam Blokagung Karangdoro

Di perjalanan kami tetap berhati-hati dan berjalan pelan untuk keselamatan diri. Karena lengan pedal yang kiri kendor/oblak. Di daerah Karangdoro kami menemukan bengkel dan langsung melakukan perbaikan dengan menguatkan baut yang kendor.

Terasa lebih kuat & aman kami terus melanjutkan menuju Bendungan Karangdoro Blokagung untuk mengisi energi dengan sarapan 1 bungkus nasi kuning yang dibeli oleh Fauzi di perjalanan. Kami beristirahat beberapa menit sembari melonggarkan beberapa tarikan otot karena beberapa kayuha sepeda. Disini kami masih belum sadar apa yang menyebabkan pedal sepeda Fauzi bisa mengalami seperti itu.

Setelah kami selesai sarapan & beristirahat, kami melanjutkan perjalanan menuju desa Dasri dan menuju langsung ke Stasiun Kereta api Wadung. Karena disana kami sudah ditunggu oleh 1 teman kami yang datang terlebih dahulu. Dalam perjalanan menuju desa Dasri, masalah kembali datang. Pedal kembali oblak alias kendor.



Waduh...
Akhirnya kami takut untuk melanjutkan perjalanan dengan perhitungan bahwa masalah pedal oblak ini adalah masalah yang serius.
Kami berhenti dan berdiskusi untuk memutuskan melanjutkan perjalanan atau tidak dan kembali pulang.

Sembari berdiskusi, kami melakukan perbaikan kembali dengan alat seadanya agar masih bisa di pedal.
Diskusi kami putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan ke air terjun Legomoro dengan tetap berhati-hati dan berharap menemukan bengkel kembali.
Selang beberapa kilometer kami menemukan bengkel dan segera melakukan perbaikan.
Perbaikan kali ini beda dari sebelumnya. Kali ini perbaikan dengan menambah plat untuk mengganjal supaya lebih kuat.Okelah, semangat perjalanan kami telah kembali.Saatnya segera melakukan perjalanan.Ealah dalah tak sampai beberapa kilometer, pedal kembali oblak.

Waduhhhhh
Karena sudah kepalang tanggung, apapun yang terjadi kami tetap memutuskan melanjutkan perjalanan.
Sembari berhati-hati kami melaju pelan dan berharap menemukan bengkel untuk ke-3 kalinya.
Di bengkel ke-3 inilah kami menemukan masalah yang menemani kami sejak mulai perjalanan.
Ternyata lengan crank yang kiri tidak bisa masuk dengan maksimal di as bb & masih ada jarak sekian mili. Sehingga walaupun baut terasa sudah masuk penuh, lengan crank tetaplah tidak ikut masuk dengan maksimal.
Sembari menimba ilmu kehidupan dengan si pemilik bengkel, akhirnya masalah tersebut teratasi dengan menambah ring baut as bb. Sehingga baut mampu mendorong lengan crank dengan maksimal dan dapat mengunci dengan sempurna.



Kami sampai berujar jikalau sampai mengalami kerusakan kembali, kami putuskan untuk pulang saja.
Tapi ternyata dalam perjalanan sampai stasiun kereta api wadung tidak menemukan masalah. Hanya saja masalah ada pada nafas dan dengkul kami 🤣😂😅
Karena hari yang sudah siang & cuaca panas serta jalan ke arah stasiun menanjak rata, kami cukup kepayahan sampai titik poin di Stasiun Kereta api Wadung.
Akhirnya setelah beberapa waktu perjalanan yang terjeda karena masalah crank, kami bertemu teman kami Edwan & beristirahat untuk mengembalikan energi kami.
Sebuah perjalanan yang tak pernah diduga memang.

Pasar Stasiun Wadung
Area Pasar Stasiun Wadung

Setelah mengistirahatkan diri di pasar stasiun wadung, kami melanjutkan perjalanan menuju arah kolam renang umbul bening dan kemudian langsung menuju arah air terjun Legoro. 

Dalam perjalanan menuju air terjun legomor, salah satu teman kami menemui masalah, yaitu crank punya mas edwan juga mengalami oblak. hahahahha wes onok ae ceritane.
Untung oblaknya pas dekat bengkel motor, jadi langsung pinjam kunci untuk melakukan perbaikan.

Tinggal beberapa kilometer, kami berhenti untuk mengisi bahan logistik ke lambung kami alias sarapan di jam makan siang.

Warung Rujak Lontong & Es Dawet

Sepiring rujak lontong dan beberapa gelas es dawet memenuhi kantong lambung kami. Setelah selesai mengisi perbekalan perut kami dengan beberapa gelas dawet & candaan. Kami langsung lanjut menuju air terjun legomoro.

Setelah beberapa kilometer, kami sampai pada tujuan akhir yaitu air terjun legomoro. Waduhhh ealah dalah, sudah samapai tujuan, malah tidak bisa masuk ke air tejunnya. Karena bertepatan libur tahun baru dan di perbolehkannya orang untuk piknik setelah aturan ketat ppkm sebelumnya. masuk sampai parkirannya aja sudah tidak bisa, sangat ramai dan berjubel sampai beberapa ratus meter kendaraan yang memaksa mau masuk.

Oh tidakkkk......................................................ceritane kok ngene eram. hahahha

Ya sudahlah, kita mundur alon-alon sing waras ngalah. Akhirnya kita memilih untuk menepi di sekitaran air terjun legomoro. Kami menemukan sungai kecil dan persawahan untuk kami singgahi dan sebagai tempat istirahat untuk selanjutnya melakukan perjalanan pulang.



Lebih Banyak Tentang Air Terjun Legomoro :
INI IKLAN JASA TRAVEL !

Travel yang melayani perjalanan Tour wisata luar/dalam Banyuwangi

Klik pada gambar, untuk terhubung langsung chat WhatsApp Aunal Travel
Share This:    Facebook  Twitter

15 April 2021

Gowes Rowo Bayu Bukan Desa KKN Sang Penari Dengan Komunitas Federalos

Gowes Rowo Bayu Bukan Desa KKN Sang Penari Dengan Komunitas Federalos
(Federal Lare Osing) Banyuwangi

Rowo Bayu Songgon
 
Saya ini juga bisa disebut Federalist sih sebenarnya. Lha wong sepedanya federal.
Federalis biasanya adalah sebuatan bagi para pengguna sepeda merk Federal. Dimana sepeda Federal ini sudah tidak diproduksi alias masuk kategori sepeda jadul. Sepeda ini merupakan tipe MTB yang melegenda saat ini karena sejarahnya. Saat ini sepeda Federal dibangkitkan kembali masa kejayaannya melalui komunitas pecinta sepeda Federal yaitu MTB Federal Indonesia.
 
MTB Federal Indonesia terbagi menjadi beberapa chapter wilayah yang hanpir merata di seluruh Indonesia. Salah satunya kabupaten Banyuwangi. Wilayah yang berada di ujung timur pulau jawa ini cukup banyak pengguna Federal. Salah satunya saya yang kenal komunitas ini sejak tahun 2013 akhir melalui facebook.
 
Untuk chapter wilayah Banyuwangi ini sendiri baru terbentuk tahun 2020 lalu sekitar pertengahan bulan oktober dengan cerita pembentukannya yang cukup panjang. Chapter Banyuwangi kami beri nama FEDERALOS Banyuwangi atau Federal Lare Osing Banyuwangi. Kegiatan Federalos Banyuwangi bisa anda pantau dengan mengikuti Instagram resminya di @federalos.banyuwangi
 
Kembali ke cerita perjalanan saya dengan teman-teman anggota Federalos. Kali ini kita akan melakukan perjalanan menuju wana wisata Rowobayu yang berada di kecamatan Songgon.
Perjalanan gowes ini juga untuk mempererat keguyuban para anggota komunitas & juga menyambut bulan suci ramadhan. Tanggal sudah ditentukan pada 10 April 2021 dengan titik kumpul di RTH Gendoh. Saya yang semula rencana berangkat dengan seorang teman dan pada akhirnya berangkat sendiri dari rumah.
 
Karena jalur Jajag - RTH Gendoh yang melewati Genteng wetan, Kaliputih & karangsari sering saya lalui, maka terasa santai saat melaju. Sembari memperkirakan waktu dengan teman-teman yang akan bertemu di titik temu RTH Gendoh. Selang beberapa menit saya datang lebih awal & bisa dibilang kepagian. Sembari menunggu teman-teman datang yang masih dalam perjalanan, saya bertemu teman kerja yang bernagkat menuju kantor. Karena ia sedang tidak piket, maka memutuskan berhenti untuk menemani saya cukup lama. Di sela-sela pembicaraan kami, ia mengajak saya untuk mencari sarapan di sekitaran RTh Gendoh. Mau tidak mau saya pun mau, karena dipaksa. Ia merupakan teman baik di luar maupun didalam pekerjaan. Dikala menuju warung nasi pecel, kami berhenti sejenak di depan toko sepeda untuk melihat beberapa barang jualannya. Karena memang teman saya ini sudah kepingin sejak lama untuk memiliki sepeda MTB. Disini kami sempatkan bertanya harga, merk & Spek.
 
Toko Sepeda Gendoh Pasar

Selang beberapa waktu yang cukup lama, teman-teman federalos datang dan teman kerja saya memutuskan untuk melanjutkan berangkat kerja.

Terima Kasih Orang Baik, Sudah Mengajak Sarapan Nasi Pecel.

Setelah menyapa teman-teman federalos dan saling berkenalan dikarenakan ada beberapa teman baru federalos yang tergabung. Dilanjutkan beberapa teman federalos mencari sarapan di dekat RTH Gendoh & saya kebagian menunggu tunggangan mereka karena saya sudah sarapan terlebih dahulu.
 
RTH Gendoh
RTH Gendoh


RTH Gendoh
Disini kami juga menunggu teman satunya yang sebenarnya masih satu jalur sama saya. Tapi ia memutuskan untuk loading sepedanya karena ia membawa keluarganya sekalian untuk berkunjung ke sanak saudaranya yang ada di sekitaran Gendoh.
 

Setelah semua berkumpul dan bersiap, kami memutuskan untuk segera melanjutkan perjalanan kami menuju Rowo Bayu. Saya sebagai penunjuk jalan memutuskan melewati jalur desa Bedewang. Jalur ini tidak begitu menanjak dan teduh di sepanjang jalan karena ada banyak pohon rindang.
 
Rowo Bayu Bukan Desa KKN Sang Penari Banyuwangi


Rowo Bayu Songgon

Rowo Bayu Songgon

Rowo Bayu Songgon

Jalan Rowo Bayu Songgon
Saya & Pak Joko yang sedang mendapatkan irama kayuhan baik, memutuskan untuk berada di depan dan memutuskan untuk sampai terlebih dahulu di atas. Jalanan yang menanjak membuat saya yang lemah ini, tertinggal oleh Pak Joko. Pak Joko cukup terlatih dengan komunitas MTB nya yang sering bersepeda. Pak Joko sampai terlebih dahulu terus disusul oleh saya. dibelakang cukup jauh ada mas Yusuf, Edwan & Galuh yang di kawal oleh mas Didik. Mas Didik ini sering di belakang menjadi sweeper. Andai saja ia di depan, ia pasti hilang duluan karena keterampilannya memainkan pedal dan mengatur ritme. Untuk mas yusuf memang perlu di kawal, karena ia jarang bersepeda. Tapi akhirnya sampai semua di tempat wisata Rowo Bayu sekalipun campur mendorong. Saya pun juga sempat mendorong. Hahahaha
 
Jalan Rowo Bayu Songgon

Jalan Rowo Bayu Songgon


Gowes Rowo Bayu Songgon Bukan Desa KKN Sang Penari
Dalam acara mancal bareng ini merupakan acara spesial, karena ada mas edwan yang membawa hadiah untuk di undi untuk teman-teman federalos yang ikut mancal di rowo bayu. Mas Edwan membawa rangka sepeda federal tipe lady untuk di undi. Keberuntungan ada di pihak mas Didik dan berhak membawa pulang rangkannya. Tapi nahas, tak sadar pennier belakang mas edwan patah karena ada tekanan dari rangka hadiah yang dibawanya. Rangkanya dari bahan aloy sehingga kekuatannya tak setahan bahan besi.

Disini kami bercengkrama dan sembari istirahat serta mengisi beberapa asupan energi yang sudah di persiapkan teman-teman. Cukup lama kami asyik bercengkrama, turun hujan yang lebat cukup lama. Kami memutuskan pulang setelah hujan reda.

Video :

 
**Rowo Bayu adalah sebuah desa yang berada di kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi. Rowo Bayu hanya di gambarkan menjadi nama Desa KKN Sang Penari seperti film horor layar oleh pelaku kejadian. Rowo Bayu memang masih asri dan sejuk serta terjaga kelestariannya. Sehingga cukup membuat hawa mistis sering muncul bagi anda. Apapun tempatnya, tetap jaga perilaku dan hormati kesakralan tempat tersebut.
Share This:    Facebook  Twitter