View project Read more
Bersepeda Tambah Asyik Dengan Aplikasi "Sport Tracker"

Profil Andius Wawondous - Endmondo
Bersepeda sekarang sudah menjadi bagian gaya hidup didalam kehidupan orang-orang. Bersepeda selain sebagai penunjang kebutuhan akan alat transportasi utama juga sekarang lebih condong sebagai alat gaya hidup.
Fenomena ini ditandai dengan banyaknya merk sepeda ternama dengan berbagai jenis produknya.
Apalagi bersepeda sudah masuk dalam ranah "adu gengsi".
Bersepeda kalau tidak pakai sepeda merk "mahal", rasanya belum bisa disebut "sultan". Waduh ....

Lah, kenapa malah melenceng dari topik "bersepeda Tambah Makin Asyik Dengan Aplikasi Sport Tracker" ya...
Wah bisa nggak asyik nih.

Jadi .... apa itu aplikasi sport tracker ?
Aplikasi yang digunakan untuk merekam kegiatan berolahraga kita dengan berbagai macam pilihan jenis olahraga seperti renang, berjalan, mendaki, bersepeda & lari (model lari apapun termasuk lari dari kenangan mantan).
Intinya aplikasi ini akan merekam pergerakan kita dari satu tempat ke tempat satunya secara langsung & menerus.
Perekamannya meliputi jarak, waktu tempuh, jumlah pembakaran kalori dan termasuk ketinggian permukaan dataran (elevasi).

Kenapa kita memerlukan aplikasi semacam ini ?, Karena aplikasi sport tracker bisa membantu kita dalam mengevaluasi & mengamati seorang olahragawan dalam menunjang kegiatan olahraganya.
Terus apakah kita yang jarang berolahraga boleh menggunakan aplikasi sport tracker ?, ya pasti bolehlah.
Nah disini, kita bisa menemukan "bahagia" -nya dalam memakai aplikasi sport tracker dalam bersepeda.
Tinggal kita pasang aplikasinya di ponsel android kita. Setelah itu lanjut mengikuti teman kita yang memakai aplikasi sport tracker juga. Tujuannya adalah untuk saling memotivasi diri seperti berlomba-lomba menambah jarak tempuh.
Bersepeda itu sudahlah membahagiakan, apalagi ditambah hal yang membahagiakan seperti penggunaan teknologi ini pasti tambah bahagia.

Aplikasi sport Tracker banyak jenisnya seperti :
- Strava
- Endomondo
- Komoot
- Caynax
- Relive

Banyak yang menggunakan Strava, Endomondo & Relive. Untuk penggunaannya sendiri sangatlah mudah, cukup buka aplikasi yang sudah terpasang di ponsel android anda, buka & nyalakan GPS. Ketika Anda mulai bergerak, pastikan anda menekan tombol rekam/play/mulai/start & menekan tombol stop jika sudah selesai.
Pastikan juga sinyal GPS anda dalam kondisi kuat.
Setelah selesai anda bisa melihat hasil dari perekaman tersebut yang sudah langsung tercatat di aplikasi.
Aplikasi sport Tracker semacam ini ibaratnya media sosialnya para olahraga.
Pengecualian untuk aplikasi Relive, hasilnya berupa video 3D yang berisi jalur yang telah kita lalui saat berolahraga.

Di aplikasi tersebut (Endomondo & Strava) bisa mengikuti saya dengan nama "andius wawondous).
Tapi jangan kaget, kalau aktivitas olahraga saya sedikit. Karena saya termasuk orang yang perlu motivasi dalam berolahraga.
Hahahaha
strava
Profil Andius Wawondous - Strava

Beberapa tampilan dari aplikasi sport tracker sebagai berikut :

Endomondo
Strava
Relive
Yuk jangan hiraukan apa merk sepeda anda, tetap istimewakan sepeda yang anda miliki sekarang ini & jadikan bersepeda menjadi kegiatan yang menarik & menambah level kebahagiaan anda.

Bahagia meningkat, badan sehat & hidup jadi berkah karena sepeda.

Tampilan hasil dari Relive yang berupa video :

Relive

Relive 'Nrutus agro kebun quran'

JANGAN LUPA !
Jangan lupa gabung di Group/Club Strava "Pepean Wangi" untuk saling memotivasi. 
0 comments
Sepeda Lipat "Bike Lord"

Mungkin ada yang tahu data detil mengenai sepeda (bike lord) ini ?
Buatan mana, tahun ?

Cari informasi di Google sekarang susah, ketik kata sepeda bike lord kebanyakan sekarang muncul hasilnya toko online (buka lapak, tokopedia, shopee) semua.

Sepeda yang saya miliki ini, dapat dari toko jual beli sepeda bekas/seken seharga Rp. 400.000,- yang saya jual kembali dengan harga Rp. 500.000,- (Jual rugi hampir Rp.100rb, karena ganti ban dan kabel rem).

Ciri-ciri yang dikenali adalah sebagai berikut :
  • di Head Tube ada tulisan "BIKE LORD & RBN-BIKE" beserta logo gambar singa naga.
  • di rangka depan terdapat tulisan Bike Lord.
  • di rangka belakang terdapat tulisan Road Kingdom
sepeda lipat Bike Lord













sepeda lipat Bike Lord


0 comments
Rowo Bayu Maning
Bukan Desa KKN Sang Penari
Maning : Maneh : Lagi : Again

Rowo Bayu (Rawa Bayu) yang asri nan sejuk juga penuh cerita sejarah perjuangan Banyuwangi saat itu, kini menjadi tempat wisata bertemakan hutan. Lebih tepatnya "Wana Wisata Rawa Bayu". 
Tempat yang berada di kecamatan Songgon desa Bayu ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari cerita sejarah perjuangan melawan penjajahan di Banyuwangi. sebuah rawa yang terletak di tengah hutan dan berada di kaki gunung raung ini merupakan tempat persinggahan/pertapaan/peristirahatan (petilasan) Prabu Tawang Alun (Macan Putih).
Tugu Selamat Datang Wana Wisata Rawa Bayu

Tempat ini cocok bagi anda yang ingin melepas penat dan menghirup udara kesejukan khas pepohonan. Tempat yang sempat ramai dibicarakan oleh masyarakat Indonesia karena dikaitkan oleh sebuah cerita misterinya "Desa KKN" ini sangat cocok untuk kunjungi ramai-ramai ataupun sendirian. Lokasinya yang mudah dijangkau dari pusat kota Rogojampi arah ke barat dan hanya berjarak 30km-an, bisa anda tempuh melalui jalan darat dengan berbagai kendaraan seperti roda dua ataupun roda empat.

Mancal Rowo Bayu Maning

Penat sudah melanda karena aktifitas kerja yang kadang bisa membuat bosan. Kali ini kita (Karena ada 3 orang gila karena aktifitas kerja) saya, Yanto & Fauzi (orang baru) berencana gowes/mancal ke arah Songgon dengan tujuan sebelah utaranya Rowo Bayu yaitu sekitaran Perkebunan Bumisari yang kabarnya ada sebuah air terjun disana. Mulailah menyiapkan hari untuk libur dan jatuhnya pada hari kamis tanggal 13. Singkat cerita dan ceritanya disingkat, pada hari H kami berangkat pagi. Saya bersama Fauzi bernagkat dari titik Kota Jajag melewati arah Genteng terus kearah utara menuju desa Kaliputih & Karangsari. Lalu lurus menuju arah Gendoh menuju ke Lapangan Gumirih dan desa Wiyayu. Disini kami putuskan untuk beristirahat sembari menunggu Yanto yang berngakat dari desa Bomo menuju arah desa Mangir, Gladah ke arah Barat Padang Bulan lalu Singojuruh menuju Alas Malang & Singojuruh. Sembari menunggu Yanto datang, ada yang menyeletuk soal sarapan yaitu Fauzi. Ternyata ia merasa lapar yang padahal sebelumnya di rumah hanya saya jamu dengan minuman sereal.
Mengejutkan, ia ternyata sudah membawa bekal nasi bungkus untuk sarapanya. Ya sudahlah saya biarkan ia menikmati sarapanya sembari ia menawarkan juga kepada saya.

Pemandangan Desa Wiyayu Songgon
Pemandangan di desa Wiyayu
Singkat waktu dan waktu tidak bisa disingkat, akhirnya si Yanto datang. Setelah saling bertegur sapa kami melanjutkan ke arah Bedewang & pasar Songgon yang didominasi jalan tanjakan. Yah, bisa ditebak, karena kami bukan atlit ataupun orang yang rajin bersepeda kami keteteran dan "megap-megap". hahahhah
Walaupun terengah-engah sambil mengatur nafas dan merasakan otot kaki semakin ngilu, tapi kami berhasil sampai target yaitu di minimarket yang ada di pasar Songgon tanpa mendorong sepeda.
Megap-megap : Terengah-engah
Setelah beristirahat di minimarket sembari mengisi kebutuhan logistik seperti air mineral dan beberapa makanan ringan kami melanjutkan arah yang menjadi tujuan utama kami.


Cukup beristirahat dan mengsisi beberapa botol air mineral, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju air terjun pelangi, air terjun pertemon, air terjun tlepak yang ada disisi utara dari wana wisata rawa bayu dengan jalan yang berbeda dari rawa bayu. Tapi kurang beruntungnya kami untuk hari ini, kami tidak diijinkan masuk melalui pintu gerbang perkebunan ini.Seharusnya kami lewat di jalur lainnya yang menuju perkebunan Bumisari yang berada jauh dari sisi jalan satunya.

Melihat waktu yang sudah siang dan tidak memungkinkan untuk menuju tujuan utama kami yaitu air terjun, kami memutuskan untuk menuju wana wisata Rawa Bayu dengan memutar balik cukup jauh dan sampai bertemu jalan tembusan yang menuju jalur Rawa Bayu. Setelah beberapa menit kembali kejalan utama menuju awa Bayu & karena matahari sudah hampir berada tepat diatas kepala kami serta jalan yang menanjak terus, kami sempatkan untuk berhenti beberapa menit untuk memberikan tubuh yang sudah mulai lelah ditepi jalan.

Desa Wisata Rawa Bayu, Songgon Banyuwangi



Setelah beberapa menit yang dirasa cukup untuk memulihkan energi kami, akhirnya kami melanjutkan perjalanan dengan "alon-alon asal sampai" yang dikarenakan tanjakannya keren... Setelah kami mencoba untuk mengayuh, mendorong, mengayuh mendorong, mengayuh & mendorong beberapa kali, akhirnya kami sampai dengan tetap riang gembira.


Tak perlu menunggu lama, saya langsung menggelar tikar untuk tiduran. Disisi lain Yanto mempersiapkan makan siang untuk kami. Sedang Fauzi asyik menikmati suasana di tepi kolam rawa bayu dan mengambil beberapa video dan foto. Nampaknya iya sangat benar-benar menikmatinya.



Tempat yang sempurna untuk mengakhiri tujuan. Udaranya yang segar dan sejuk ditambah kelelahan dari perjalanan yang cukup panjang, membuat kami tidak bisa melewatkan kegiatan tidur. Ya, kami sempatkan untuk tidur beberapa menit untuk menghilangkan lelah kami dan memulihkan energi.
 Mereka benar-benar menikmati sampai tak sadar ketika saya ambil fotonya secara diam-diam.

Pemulih energi (Mie + Nasi)


Mereka berdua benar-benar santai & menikmati suasana dengan baik.

Wana Wisata Rawa Bayu, Songgon Banyuwangi

Wana Wisata Rawa Bayu, Songgon Banyuwangi
Selang beberapa jam berlalu, hujan turun menghampiri kami. sehingga kami bergegas untuk segera mencari tempat berteduh. Kami langsung bergegas lari ke gubuk kecil yang ada di deka kami beserta membawa lari peralatan makan kami.

Disini kami beruntung karena melihat beberapa tentara Indonesia sedang berlatih di area ini. Sesekali kami juga disapa oleh para komandannya dan sesekali pula kami menawari minuman kopi. Kami sesekali juga memperhatikan latihan mereka, karena ada hal menarik dari latihan mereka yaitu "rasa kebersamaan dan saling bertanggun jawab" satu sama lain. Mereka juga saling memijat badan satu sama lain secara bergantian. Suasananya benar-benar kekeluargaan. Keren, mereka keren dan kami bangga mempunyai penjaga Indonesia seperti mereka. sangat merakyat.


Beberapa Video :





- Cerita Perjalanan Rowo Bayu Di Waktu Yang Lain
0 comments
Mancal ning Gilimanuk Bali
16-17 Nopember 2019
Gilimanuk Bali

Hari Ke-2
Yah, alhamdulillah akhirnya pagi pun tiba setelah semalam bermalam di Glimanuk. Kami bermalam di sebuah gasebo yang berada di dalam tempat tersebut. Kami ditemani oleh beberapa ekor anjing yang baik. Ada 3 ekor anjing yang baik, ia tidur berjarak beberapa meter dari gasebo kami dan kami merasa terjaga olehnya. Tapi sesaat kemudian datanglah beberapa anjing lain yang cukup mengganggu tidur kami. Beberapa di antaranya cukup mengganggu dengan gonggonganya. Sehingga kami tidak bisa tidur nyenyak. Setiap kali ada yang menggonggong, kami terbangun. Begitu seterusnya hampir ia setiap beberapa menit ia menggonggong. Sehingga kami tidak cukup waktu untuk istirahat tidur. Secara umum kondisi disini sangatlah aman apalagi di Bali memang terkenal aman. Jadi kami bisa tidur/istirahat dimanapun dengan baik dan merasa aman.

Pagi telah datang, kami putuskan untuk berjalan mengelilingi area di teluk Gilimanuk sambil menikmati matahari terbit yang indah.


Gilimanuk Bali


Wisata Gilimanuk Bali


Nah ini dia teman kami semalam. Yang 3 warna hitam sangat baik, tapi untuk yang warna campuran coklat cukup mengganggu dengan nyanyiannya semalam. Tapi mereka semua baik.

Setelah dirasa cukup melakukan perenggangan otot dan merapikan kembali barang bawaan. Kami memutuskan untuk menjelajahi di sekitaran Gilimanuk. Kami mulai memulai menyusuri dipinggiran pantai teluk Gilimanuk ke arah objek wisata Karang Sewu.


Indomie
Setelah melakukan penjelejahan sebentar kami putuskan untuk berhenti dan membuat sarapan untuk kami bertiga. Yanto & Yoyok sedang membuat sarapan untuk kami. Sembari kami menunggu sarapan matang, kami juga menikmati pemandangan yang indah disini.
Gilimanuk Bali


Setelah sarapan selesai, kami memutuskan melanjutkan perjalanan denagn tujuan "Monumen Operasi Lintas Laut Jawa Bali" yang berada di arah Kota Denpasar. Tapi sebelum itu, kami putuskan untuk berbelok kearah Singaraja untuk mengambil beberapa foto dengan salah satu ikon Bali yaitu "Burung Jalak Bali".






Monumen Operasi Lintas Laut Gilimanuk Bali

Monumen Operasi Lintas Laut Gilimanuk Bali



Monumen Operasi Lintas Laut Gilimanuk Bali

MONUMEN OPERASI LINTAS LAUT JAWA BALI

Monumen Operasi Lintas Laut Gilimanuk Bali




















Monumen Operasi Lintas Laut Gilimanuk Bali




Kembali Ke Rumah
Ya, waktu sudah memasuki siang dan kami harus kembali ke rumah untuk pulang. Sebenarnya masih banyak tempat yang harus kami kunjungi disini, tapi mungkin lain waktu. Kami segera menuju pelabuhan penyeberangan kembali untuk menuju Banyuwangi.
Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk Bali



Kami menaiki kapal ferry dan menyeberang untuk beberapa saat. Angin & Ombak laut yang bersahabat membuat kami sangat menikmati penyeberangan ini.


Akhirnya kami sampailah di pelabuhan ketapang dan terus melanjutkan perjalanan pulang. Di Kota Banyuwangi kami putuskan untuk mengisi energi dengan semangkuk "Rujak Soto". Kami mencari penjual rujak dan menemukannya di daerah kelurahan Tukang Kayu yang berada dijalan Kolonel Sugiono Kecamatan Banyuwangi. Untuk harga 1 porsi rujak soto adalah sebesar Rp. 15.000,-
Warung rujak soto Bu Lilik Banyuwangi


Rujak Soto Banyuwangi

Rujak Soto
Makanan khas Banyuwangi perpaduan antara Rujak Sayur/Lontong dengan Soto Babat. Rasanya sudah pasti sangat nikmat dan pedas ada lauk pelengkap (toping) krupuk. Untuk tingkat kepedasan tergantung selera dan pesanan. Anda juga boleh pesan yang tanpa cabai. Tapi alangkah sempurnanya anda yang tidak suka pedas sama sekali, boleh mencoba dengan pesan 1 cabai saja, seperti yang Yoyok lakukan.

Rujak Sayur/Lontong : Terdiri dari bahan utama Lontong(nasi), Sayuran & Tahu/Tempe yang di iris kecil dan disiram dengan bumbu (Kacang tanah, Petis, Cabai, Garam & Gula Jawa (Merah) dengan toping krupuk. Untuk Rujak Lontong.Sayur khas Banyuwangi biasanya ada tambahan bahan pada bumbu yaitu pisang kluthuk yang masih mentah.
Soto : untuk soto terdiri dari babat dan kuah.

Pulang
Setelah menikmati seporsi rujak soto, kami melanjutkan perjalanan pulang menuju tujuan terakhir saya yaitu kota Jajag. Di Rogojampi kami putuskan untuk berpisah dengan Yanto. Karena Yanto harus berjalan lurus menuju arah Bomo. Sedangkan saya dan Yoyok memutuskan lewat ke arah barat lewat Singojuruh, Gambor & Genteng.
Setelah sampai di pertigaan Pekulo, saya berpisah dengan Yoyok. Karena Yoyok sudah dekat dengan rumahnya arah Srono. Sedangkan saya harus melanjutkan kembali menuju arah desa Canga'an Genteng dan melanjutkan arah Kota Jajag.


0 comments