View project Read more

BUKU INFORMASI
TAMAN NASIONAL BALURAN

Taman Nasional Baluran merupakan salah satu dari 5 taman nasional tertua di Indonesia dengan luas kawasan 25.000 Hektar. Memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah dengan berbagai obyek dan daya tarik wisata alam yang beragam . Terdiri dari kombinasi berbagai bentang alam mulai dari ekosistem laut, savana hingga pegunungan.

Savana Baluran adalah savana alami terluas yang ada di pulau Jawa yaitu seluar 10.000 Hektar atau sekitar 40% dari total luas kawasannya. Hal ini menjadikan Baluran sering juga disebut dengan julukan "Little Afrika in Java" atau Africa van Java.

Mau tau lebih banyak tentang Taman Nasional Baluran ?!, Berikut Buku Informasi Taman Nasional Baluran yang bisa anda download di link ini :

Buku Informasi Taman Nasional Baluran

- Diterbitkan oleh : Taman Nasional Baluran
- Tahun Cetak : 2018
- Download : Drop Box (Bag.1 & Bag.2)

Buku Informasi Taman Nasional Baluran
Sumber informasi : Buku Informasi Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran

  • Alamat : Jl. Raya Banyuwangi - Situbondo KM 35, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuwanputih, Kabupaten Situbondo 68374 Jawa Timur
  • Telp. : (0333) 461650
  • Fax   : (0333) 463864
  • Website : www.balurannationalpark.web.idwww.balurannationalpark.id
  • Email : balurannationalpark@gmail.com


0 comments

Pantai Rajegwesi

Pantai Rajegwesi adalah sebuah pantai yang terletak di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Pantai Rajegwesi terletak dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri.

Berjarak sekitar 45 km dari pusat kota Jajag, Pantai yang berpasir coklat dan bersih ini cocok untuk anda kunjungi. Pantai ini di kelilingi oleh hutan yang masih asri. Jalan menuju kesana sudah lebih membaik untuk saat ini. Semua tipe kendaraan sudah bisa digunakan untuk menuju kesana.



0 comments
Mancal
Jatirono Sumbersalak
13062020

Tanggal sudah di lingkari sebelumya, sekarang sudah harinya, saatnya kembali mengenal alam dengan bersepeda. Saat ini dengan tujuan Wisata Jatirono yang ada di desa Kajarharjo Kecamatan Kalibaru.
Titik kumul & keberangkatan ada di rumah masjid Al-Hikmah Jatisari. Rencana keberangkatan yang sebelumnya di jam 05.30 wib atau sebelum jam 6 pagi yang harus sudah berangkat, menjadi molor sampai jam 07.00 wib dikarenakan harus setel ulang sepeda milik salah satu teman kami yaitu Fauzi.
Sepeda milik Fauzi harus di setel ulang karena sepeda miliknya baru saja di cat ulang dan dirakit. Dikarenakan Fauzi tidak bisa setel ulang pemindah giginya, maka kami bersama-sama terlebih dahulu membantunya. Saya membantu tidak terlalu banyak karena harus membantu sang istri mempersiapkan sedikit sarapan buat kami semua.

Pukul menunjukan 06.35 wib kami harus segera menyelesaikan semua pekerjaan termasuk sarapan. Setelah semuanya selesai dan jam menunjukan pukul 07.00 wib barulah kami bisa berangkat.
Kami langsung berangkat menuju jembatan Wiroguno melalui jalan Yosomulyo dan melanjutkan arah ke desa Tamansari kecamatan Tegalsari sampai masuk area perkebunan PTP. Nusantara XII Kebun Kalitelepak dan kami sempatkan ambil beberapa foto disini.



Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju perkantoran PTP. dan masjid Darul Falah Kalitelepak yang ada di area pemukimam PTP. Nusantara XII.


Masjid Darul Falah Kalitelepak



Terus kami lanjutkan ke arah keluar menuju area pabrik Karet area PTP. Nusantara XII Kalirejo. Disini kami sempatkan istirahat sejenak untuk mengistirahatkan tubuh dengan menyantap beberapa biskuit dan tentu saja tidak lupa mengambil beberapa foto.

Melanjutkan Perjalanan menuju ke jalan raya, kami melewati perkebunan tebu yang cukup panjang sampai dengan di tempat pabrik Industri Gula Glenmore.







Perjalanan kami lanjutkan ke arah Waduk Sidodi dan hanya melewatinya. Selang beberapa ratus meter, kami melihat penjual jajanan makanan "cilok" yang ada di tepi jalan. Kami putuskan untuk mencicipinya dengan tujuan untuk menambah energi bagi tubuh kami. Tapi tami tidak langsung memakanya dan berniat memakanya di tempat yang asyik dan teduh.








Lanjut perjalanan menuju arah jalan raya Glenmore, kami berbelok melewati jalan di area perkebunan Gland Falloch. Kami menyusuri pinggiran sungai dan perbukitan yang khas akan perkebunan. Ditengah perjalanan kami putuskan untuk berhenti beristirahat dan menikmati cilok yang telah kami beli tadi.

Perkebunan Gland Falloch


Perkebunan Gland Falloch

Dirasa waktu istirahat telah cukup, kami melanjutkan perjalanan menuju kantor & pemukiman Gland Falloch. Setelah kami keluar dari Gland Falloch dan memutuskan untuk menuju arah Krikilan yang selanjutnya mulai mendekati titik utama tujuan yaitu Jatirono.


Wisata Jatirono Kalibaru

Wisata Jatirono Kalibaru




Setelah beberapa ratus meter yang cukup melelahkan karena matahari berada tepat di atas kami yaitu sekitar pukul 13.00, akhirnya kami sampailah pada tempat tujuan utama yaitu Wisata Jatirono.

Tapi cukup disayangkan, karena bendungan waduknya sedang dibuka sampai airnya terkuras. Tapi masih bisa menghilangkan kelelahan kami karena permukaan waduknya jadi terlihat dan mata airnya bisa kami dekati sampai ke bawah. Mata air di waduk Jatirono ini sangat alami dan segar airnya.
Airnya sangat terjaga karena juga dimanfaatkan untuk produk air kemasan yaitu "Air Rolas".

Pengurasan air ini juga berkaitan masih ditutupnya semua tempat wisata yang ada di kabupaten Banyuwangi yang dikarenakan "Pandemi Virus Corona/ Covid-19".

Video :

Jalur :


1 comments
Relive 'Lintas srawet'

Sepeda Federal Banyuwangi

Bertepatan dengan hari kemerdekaan republik negara kami tercinta Indonesia yang ke-74. Sepulang bekerja lebih awal pukul 14.00 wib, kami memutuskan untuk bersepeda ke Gunung Srawet. Gunung Srawet berlokasi di kecamatan Bangorejo desa Kebondalem. Berjarak ±10 km dari kota Jajag. Kondisinya yang dikelilingi persawahan, membuat bersepeda disini menjadi menyenangkan.

Relive 'Lintas srawet'

Desa Kebondalem Bangorejo

Desa Kebondalem Bangorejo




Sepeda Pacific Exotic
Kawan Gowes (Yanto) dengan sepedanya MTB Pacific (Exotic)
Pura Khayangan Gunung Srawet
 Pura Khayangan yang berada di Gunung Srawet tertutup untuk umum.
Pemandangan Gunung Srawet
Pemandangan dari atas Gunung Srawet yang ada di pucuk Pura Khayangan. Bonus angin segar dan semilir
Pura Khayangan Gunung Srawet

0 comments
14 Juli 2019
Gowes ning Kota Kota



Terdengar suara ayam berkukuruyuk di waktu subuh. Tanda pagi ingin dimanja oleh sinar matahari. Hawa dingin yang masih tetap betah untuk berkumpul. Tak terasa diluar jendela terlihat lebih terang dari biasanya. Ternyata matahari sudah ingin menanti hari.

Begitulah kiranya suasana hari minggu kemarin. Hawa dingin & matahari terasa cepat terbit dari posisinya. Tanda bahwa kegiatan gowes harus segera dimulai.

Yup, kali ini berangkat dari Srono menuju Banyuwangi. Gowes kita mulai dari Srono bersama 2 pesepeda yaitu saya (tetap dijadikan leader) & asisten sub bidang pegowesan (Aryo Pinulung alias Yoyok alias putrane mbah Ganjur (pelawak Banyuwangi)).

Kami mulai dengan mengisi bahan logistik kebutuhan pangan (air minum, biskuit) di minimarket Srono sebelum melanjutkan kembali untuk bertemu teman kami satu lagi di titik temu Patung penari gandrung pertigaan Pohon beringin Jembatan Bomo.

minimarket indomaret srono

srono

pom bensin srono
Matahari sudah tampak terlihat lebih tinggi dari biasanya dan terlihat lebih besar. Lokasi dekat pom bensin Sukonatar Srono.

Kita lanjutkan menuju poin sasak (jembatan) bomo untuk bertemu teman kita satu lagi (Yanto). Kami sudah berjanji untuk bertemu di dekat jembatan ini. Tapi meleset, Yanto tidak kunjung datang dan kami putuskan untuk menghubunginya lewat telepon. Dan ternyata...............!!!?? dia telat bangun dan menjawab bahwa dirinya baru selesai mandi karena bangun kesiangan. Kebiasaan buruk dia memang.
Akhirnya kami berdua (Saya & Aryo) memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sembari menunggu Yanto menuju Rogojampi dan bersepakat bertemu disana.

Desa dengan nama unik "Kidul Ban" kalau saya terjemahkan dari bahasa jawa ke bahasa indonesia artinya Kidul (Selatan) & Ban (Ban/Roda)

Dalam perjalanan menuju Rogojampi, saya mempunyai ide untuk mengerjai Yanto dan sedikit memberi pelajaran untuknya bahwa resiko telat itu tidak baik. Kami sengaja bilang ke Yanto untuk bertemu dititik tertentu, tapi tetap kami tinggal di titik berikutnya. Kami bilang untuk bertemu di Rogojampi saja, tapi setelah dia bilang oke dan melakukan perjalanan kami sengaja tinggal melanjutkan perjalanan ke titik berikutnya. Setelah kami tinggal di titik rogojampi, kami menuju ke titik berikutnya yaitu pom bensin Kabat dan begitu seterusnya sampai ke titik terkahir yaitu Banyuwangi. Hahaha......

Di sela-sela meninggalkan & menunggu Yanto, kami putuskan untuk mampir ke beberapa tempat seperti tempat peribadatan kong hu cu (Klenteng) di Rogojampi dan stasiun bekas kereta api di Kabat.

  Tempat peribadatan umat kong hu cu (Klenteng)


 Tampat gedung bekas stasiun kabat yang sudah di fungsikan.

Perlintasan kereta api yang menghubungkan stasiun karangasem dengan stasiun rogojampi dan masih berfungsi yang berada di area bekas stasiun kabat.
 Baliho besar di depan pintu masuk El Royal Residence Banyuwangi

Okelah kita wes (sudah) memasuki kota Banywuangi, tepatnya kelurahan pakis. Disini kami benar-benar menunggu Yanto untuk selanjutnya menuju tempat yang cukup menjadi penasaran bagi para pemburu foto (instagramable) yaitu salah satu tempat peribadatan umat islam (Masjid Cheng Hoo).











Kita lanjut menuju Kantor Pemerintahan Daerah Banyuwangi
(Kantor Bupati)


Kita lanjut menuju Taman Blambangan
Disini kita akan bertemu teman satu lagi yaitu Arif. Ia tinggal disini dan kebetulan bekerja di jajaran pemerintahan kabupaten Banyuwangi. Ia sangat ramah dan baik terutama kepada saya sendiri. hahahah.. ia jarang bersepeda dengan alasan tidak punya teman gowes. Sebelumnya ia saya hubungi bahwa saya beserta beberapa teman akan melakukan perjalanan bersepeda menuju kota Banyuwangi dan ia ingin sekali ikut gowes. Okelah kami bertemu di taman Blambangan dimana hari itu bertepatan dengan jadwal Car Free Day (CFD). Jadi banyak orang melakukan berbagai kegiatan disana terutama jalan-jalan dan berolahraga. Disini kami beristirahat dan saling bercanda satu sama lain. Mengaduk kopi dan berbagi biskuit.






Kita lanjut menuju Sarapan
Setelah kami berisitarahat cukup lama, kami putuskan untuk mencari menu sarapan. Di pimpin oleh arif yang tentu saja sudah mengenal area perkotaan. Kami putuskan mencari makanan murah tapi mengenyangkan. Nasi bungkus hanya Rp. 5.000,- saja dengan nasi dan lauk sambal goreng, sambal cabai dan suwiran ayam.


Kita lanjut menuju Rumah Dinas Bupati
----{Pendopo Sabha Swagata Blambangan}----
.........................

Pendopo Banyuwangi Sabha Swagata Blambangan



Pendopo Banyuwangi Sabha Swagata Blambangan





Kita lanjut menuju Tugu Kilometer 0 & Kali Lo
----{Singoturunan}----
.........................




Kali Lo Banyuwangi



Sego Tempong Mbok Wah



Pantai Marina Boom Banyuwangi