View project Read more
Tahun Baru Gowes Ke Air Terjun Legomoro 

Air Terjun Legomoro


Gowes kali ini adalah gowes yang paling banyak ceritanya.
Libur tahun baru 2022 saya & fauzi melakukan perjalanan gowes menuju air terjun Legomoro yang ada di Bumiharjo, Glenmore.

Air terjun Legomoro terletak tidak jauh dari tempat wisata pemandian air umbul bening. Berjarak sekitar 1.5 km ke arah barat.

Awal perjalanan sudah penuh drama yang membingungkan. Karena salah komunikasi, saya & fauzi saling menunggu satu sama lain.
Dimana saya menunggu fauzi dirumah karena berencana lewat jalan utama Jajag ke Genteng.
Sedangkan Fauzi menunggu saya dengan berencana lewat Kebondalem ke Blokagung & tembus di sebelah barat kota Genteng.

Ada sampai pukul 06.00 kami saling menunggu satu sama lain. Karena matahari mulai naik, saya putuskan untuk menghubungi Fauzi.

Ealah dalah saya malah yang akhirnya mengalah menuju Kebondalem dan lewat jalur karangdoro blokagung menuju desa dasri & setail barat kota Genteng. Dalam perjalanan menuju titik poin temu dengan Fauzi, saya mendapatkan telepon darinya & mengabarkan bahwa pedal kiri sepedanya terasa mau lepas. 🤔
Walah dalah..

Tak selang berapa lama saya sampai di titik poin bertemu fauzi sembari mikir mau lanjut perjalanan apa kembali pulag di rumah fauzi untuk perbaikan.
Selama memikirkan rencana selanjutnya, kami melakukan perbaikan dengan alat seadanya.
Mengingat pagi mulai beranjak siang, setelah selesai perbaikan kami putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan dengan harapan menemukan bengkel untuk melakukan perbaikan yang lebih serius.

Bendungan Dam Blokagung Karangdoro
Bendungan Dam Blokagung Karangdoro

Di perjalanan kami tetap berhati-hati dan berjalan pelan untuk keselamatan diri. Karena lengan pedal yang kiri kendor/oblak. Di daerah Karangdoro kami menemukan bengkel dan langsung melakukan perbaikan dengan menguatkan baut yang kendor.

Terasa lebih kuat & aman kami terus melanjutkan menuju Bendungan Karangdoro Blokagung untuk mengisi energi dengan sarapan 1 bungkus nasi kuning yang dibeli oleh Fauzi di perjalanan. Kami beristirahat beberapa menit sembari melonggarkan beberapa tarikan otot karena beberapa kayuha sepeda. Disini kami masih belum sadar apa yang menyebabkan pedal sepeda Fauzi bisa mengalami seperti itu.

Setelah kami selesai sarapan & beristirahat, kami melanjutkan perjalanan menuju desa Dasri dan menuju langsung ke Stasiun Kereta api Wadung. Karena disana kami sudah ditunggu oleh 1 teman kami yang datang terlebih dahulu. Dalam perjalanan menuju desa Dasri, masalah kembali datang. Pedal kembali oblak alias kendor.



Waduh...
Akhirnya kami takut untuk melanjutkan perjalanan dengan perhitungan bahwa masalah pedal oblak ini adalah masalah yang serius.
Kami berhenti dan berdiskusi untuk memutuskan melanjutkan perjalanan atau tidak dan kembali pulang.

Sembari berdiskusi, kami melakukan perbaikan kembali dengan alat seadanya agar masih bisa di pedal.
Diskusi kami putuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan ke air terjun Legomoro dengan tetap berhati-hati dan berharap menemukan bengkel kembali.
Selang beberapa kilometer kami menemukan bengkel dan segera melakukan perbaikan.
Perbaikan kali ini beda dari sebelumnya. Kali ini perbaikan dengan menambah plat untuk mengganjal supaya lebih kuat.Okelah, semangat perjalanan kami telah kembali.Saatnya segera melakukan perjalanan.Ealah dalah tak sampai beberapa kilometer, pedal kembali oblak.

Waduhhhhh
Karena sudah kepalang tanggung, apapun yang terjadi kami tetap memutuskan melanjutkan perjalanan.
Sembari berhati-hati kami melaju pelan dan berharap menemukan bengkel untuk ke-3 kalinya.
Di bengkel ke-3 inilah kami menemukan masalah yang menemani kami sejak mulai perjalanan.
Ternyata lengan crank yang kiri tidak bisa masuk dengan maksimal di as bb & masih ada jarak sekian mili. Sehingga walaupun baut terasa sudah masuk penuh, lengan crank tetaplah tidak ikut masuk dengan maksimal.
Sembari menimba ilmu kehidupan dengan si pemilik bengkel, akhirnya masalah tersebut teratasi dengan menambah ring baut as bb. Sehingga baut mampu mendorong lengan crank dengan maksimal dan dapat mengunci dengan sempurna.



Kami sampai berujar jikalau sampai mengalami kerusakan kembali, kami putuskan untuk pulang saja.
Tapi ternyata dalam perjalanan sampai stasiun kereta api wadung tidak menemukan masalah. Hanya saja masalah ada pada nafas dan dengkul kami 🤣😂😅
Karena hari yang sudah siang & cuaca panas serta jalan ke arah stasiun menanjak rata, kami cukup kepayahan sampai titik poin di Stasiun Kereta api Wadung.
Akhirnya setelah beberapa waktu perjalanan yang terjeda karena masalah crank, kami bertemu teman kami Edwan & beristirahat untuk mengembalikan energi kami.
Sebuah perjalanan yang tak pernah diduga memang.

Pasar Stasiun Wadung
Area Pasar Stasiun Wadung

Setelah mengistirahatkan diri di pasar stasiun wadung, kami melanjutkan perjalanan menuju arah kolam renang umbul bening dan kemudian langsung menuju arah air terjun Legoro. 

Dalam perjalanan menuju air terjun legomor, salah satu teman kami menemui masalah, yaitu crank punya mas edwan juga mengalami oblak. hahahahha wes onok ae ceritane.
Untung oblaknya pas dekat bengkel motor, jadi langsung pinjam kunci untuk melakukan perbaikan.

Tinggal beberapa kilometer, kami berhenti untuk mengisi bahan logistik ke lambung kami alias sarapan di jam makan siang.

Warung Rujak Lontong & Es Dawet

Sepiring rujak lontong dan beberapa gelas es dawet memenuhi kantong lambung kami. Setelah selesai mengisi perbekalan perut kami dengan beberapa gelas dawet & candaan. Kami langsung lanjut menuju air terjun legomoro.

Setelah beberapa kilometer, kami sampai pada tujuan akhir yaitu air terjun legomoro. Waduhhh ealah dalah, sudah samapai tujuan, malah tidak bisa masuk ke air tejunnya. Karena bertepatan libur tahun baru dan di perbolehkannya orang untuk piknik setelah aturan ketat ppkm sebelumnya. masuk sampai parkirannya aja sudah tidak bisa, sangat ramai dan berjubel sampai beberapa ratus meter kendaraan yang memaksa mau masuk.

Oh tidakkkk......................................................ceritane kok ngene eram. hahahha

Ya sudahlah, kita mundur alon-alon sing waras ngalah. Akhirnya kita memilih untuk menepi di sekitaran air terjun legomoro. Kami menemukan sungai kecil dan persawahan untuk kami singgahi dan sebagai tempat istirahat untuk selanjutnya melakukan perjalanan pulang.



Lebih Banyak Tentang Air Terjun Legomoro :
INI IKLAN JASA TRAVEL !

Travel yang melayani perjalanan Tour wisata luar/dalam Banyuwangi

Klik pada gambar, untuk terhubung langsung chat WhatsApp Aunal Travel
0 comments

Teluk Ijo - Gowes

Yuk mari kita bersepeda lagi. Kali ini kami bertiga mau bersepeda menuju wilayah barat daya Banyuwangi yaitu mengarah di sekitaran Taman Nasional Meru Betiri.



Setelah mendebatkan soal tempat tujuan beberapa hari sebelum keberangkatan, kami memutuskan untuk menuju Pantai Rajegwesi yang berada masuk wilayah Taman Nasional Meru Betiri, tepatnya berada di area dekat pintu tiket masuknya.

Akhirnya kami menyebarkan informasi perihal agenda perjalanan kami ke grup Federalos Banyuwangi beserta waktu keberangkatan. Ada beberapa anggota yang antusias ingin ikut agenda perjalanan kami ke Rajegwesi.

H-4 dari waktu yang telah ditentukan kami terus memperbaharui informasi tentang prakiraan cuaca 3 hari kedepan. Karena cuaca beberapa terakhir ini menunjukan mendung tebal dan hujan deras. Oleh sebab cuaca yang kurang mendukung inilah terjadi kembali perdebatan yang hampir membatalkan agenda bersepeda kami.

H-2 kami melihat prakiraan cuaca kembali dengan hasil mendung dan hanya berpotensi hujan ringan. Dikarenakan kondisi cuaca yang tidak bisa ditebak, maka beberapa teman Federalos tidak jadi ikut agenda ini karena jarak yang jauh dan waktu yang mepet.
Akhirnya H-1 malam kami bertiga tetap memutuskan untuk melakukan perjalanan sesuai agenda semula.

Pantai Rajegwesi sendiri, terletak di barat daya kabupaten Banyuwangi. Berjarak sekitar 45 km dari kota Jajag. Pantai Rajegwesi berada di Desa Sarongan Kecamatan Pesanggaran.
Hari telah tiba, pagi yang sedikit mendung dan gerimis hampir membatalakan perjalanan kami. Saya berangkat sendiri dari rumah menuju titik temu dirumahnya fauzi yang berjarak 9 km an. Disana sudah ada Yanto yang sudah bermalam dirumahnya fauzi.
Sesampainya dirumah fauzi hujan agak deras datang dan hampir benar-benar batal perjalanan kami menuju pantai Rajegwesi Pesanggaran.



Tak selang beberapa lama, hujan reda dan kami memutuskan untuk berangkat. Kami berangkat menuju pantai Rajegwesi melewati pasar Pedotan menuju ke arah desa Sukorejo dan menuju Desa kesilir Lanjut ke arah Pesanggaran.

Sembari mengayuh pedal cukup santai, kami melihat penjual jamu tradisional (beras kencur & kunir asam). Kami memutuskan untuk berhenti dan membeli sebotol jamu tersebut.

Perjalanan kami lanjutkan langsung ke arah pantai rajegwesi melewati dusun Sumberbopong desa Kandangan. Dalam perjalanan ini kami sekaligus menjajal sepeda punya Yanto & Fauzi yang masih baru dirakit.
Dalam setengah perjalanan kami mengalami masalah yaitu RD sepeda punya Yanto patah menjadi 2 dan rantai bengkok masuk diantara sela sproket dengan jari-jari sepeda. Kejadian hampir membuat Yanto terjungkal. Ta[i alhamdulillah masih selamat karena posisi pas dalam keadaan pelan. Padahal kejadian ini mungkin tidak akan terjadi jika Yanto mendengarkan peringatan kami beberapa waktu yang lalu bahwa rantainya sudah ada yang retak dan tak layak. tetapi Yanto mengendahkan peringatan kami dan tetap memakai rantai lamanya untuk perjalanan ini.

Setelah kecelakaan ini kami berhenti dan berdiskusi cukup panjang sembari berusaha memperbaiki apa yang bisa kami perbaiki. Disini kami juga lupa membawa alat pemotong rantai. Jadi kami berdebat apakah Yanto harus pulang dengan nebeng naik truk sampai perkampungan terdekat ataukah balik sampai pusat kota Sanggar dengan harapan menemukan bengkel untuk perbaikan.


Debat cukup lama dan perbaikan terkendala alat, saya teringat ada perkampungan di dekat kami yang jaraknya sekitar 1 km an. Kami memutuskan untuk menuju perkampungan tersebut dengan harapan ada yang punya perkakas gerinda. Gerinda kami gunakan untuk memotong rantai dengan tujuan membuat sepeda Yanto tetap bisa di kendarai dengan satu kecepatan.



Di perkampungan kami menemukan bengkel kecil yang melayani tambal ban. Alhamdulilah disini ternyata si pemilik punya perkakas gerinda untuk kami pinjam. Tak melewatkan waktu, kami langsung eksekusi sendiri untuk perbaikan sampai selesai.

Setelah selesai kami memutuskan melanjutkan perjalanan kembali menuju Rajegwesi. Dengan tetap berhati-hati kami menuju tempat tujuan.

Desa Kandangan Pesanggaran Banyuwangi

Desa Kandangan Pesanggaran Banyuwangi
Kami memilih lewat jalur dusun Sumberbopong sampai akhirnya memasuki area terminal bus kandangan. Dari sini kami sudah kehilangan sinyal ponsel sehingga tidak memungkinkan untuk berkomunikasi lewat ponsel. Kami tetap menjada jarag tidak terlalu jauh untuk memudahkan kami mengetahui satu sama lain.

Dari terminal bus Kandangan kami lepas melanjutkan ke arah pantai Rajegwesi dan Muara Baduk.
Sesampainya kami di pantai Rajegwesi dan melihat waktu masih cukup, kami memutuskan untuk melanjutkan naik menuju pantai Teluk Ijo.

Pantai Teluk Ijo berada sejalur dengan Pantai Sukomade dengan jalur bertanah berbatu kecil. Letaknya tidak jauh dari pantai Rajegwesi (menurut saya). Berjarak bekisar 2 km an dengan jalan cukup menanjak. Jalur selepas perkampungan di Rajegwesi menuju Teluk Ijo cukup menanjak dan bertanah. Disini kami kaget mendapati jalan tanah menanjak dengan kondisi berlumpur. Jalan didekat menuju Goa Jepang saat musim hujan sangat berlumpur dan cukup lengket karena bertanah liat.





Disini kami malah tertawa dan saling mentertawakan satu sama lain karena keadaan kami yang sedikit kepayahan menaikan sepeda menuju Teluk Ijo. Roda sepeda kami tidak bisa berjalan dengan baik karena licin serta lumpur lengket masuk ke sela-sela rangka.

Dengan resiko yang cukup berbahaya, kami semua memutuskan mendorong sampai titik masuk Teluk Ijo.


Jalan Masuk Teluk Ijo (Jalan Setapak, Kendaraan harus parkir disini & tidak bisa dibawa masuk)

Teluk Ijo

Teluk Ijo berada dalam satu kawasan Taman Nasional Meru Betiri. Teluk Ijo bisa anda capai dengan melewati jalan setapak dari titik poin masuk dengan jarak 1.5 km melewati lembah yang naik turun di pesisir pantai sepanjang jalur. Sebelum sampai teluk ijo anda akan melewati pantai Watu yang cukup panjang. Pantai Watu di sepanjang pesisirnya terdapat batu berbagai ukuran dengan corak yang indah dan berwarna warni. Jalur ini cocok bagi anda yang suka berpetualang. Dijalur ini banyak pepohonan besar dan semak yang dilengkapi beberapa suara burung yang merdu dan menenangkan.

Tapi jika anda memilih lewat jalur setapak ini, anda harus siap fisik dan membawa bekal air minum. Jika anda lupa membawa air minum, anda dapat meminum air jernih yang berada di jalur pantai Watu. Airnya jernih dan terasa segar.


Pantai Batu

Pohon Kluncing (Spondias cytherea Som)

Melalui jalur setapak, sebaiknya anda jangan lewat mengikuti jalan yang ada sampai akhir. Karena jalan yang disedikan terpotong aliran sungai yang cukup membingungkan.

Sebaiknya anda lewat di pinggiran pesisir pantai watu setelah jalan setapak tersebut mendekati pantai watu. Jika melewati pantai watu, anda harus berhati-hati karena ada beberapa batu yang berukuran cukup besar dan licin. Anda bisa merebahkan badan di bebatuan ini dan bisa merilekkan sejenak. Semacam terapi batu.

Wisata Pantai Teluk Ijo Banyuwangi

Wisata Pantai Teluk Ijo Banyuwangi

Wisata Pantai Teluk Ijo Banyuwangi

Wisata Pantai Teluk Ijo Banyuwangi

Wisata Pantai Teluk Ijo Banyuwangi

Wisata Pantai Teluk Ijo Banyuwangi

Wisata Pantai Teluk Ijo Banyuwangi

Wisata Pantai Teluk Ijo Banyuwangi

Wisata Pantai Teluk Ijo Banyuwangi

Wisata Pantai Teluk Ijo Banyuwangi

Jika anda tidak ingin capek melewati jalur setapak, anda bisa menuju teluk ijo dengan menyewa perahu motor yang berangkat dari pelabuhan perikanan Rajegwesi dengan biaya Rp. 50.000,- / Orang.




Karena matahari sudah berada di jam 12 dan cukup terik, kami memutuskan untuk kembali turun menuju pantai rajegwesi. Kami memutuskan untuk beristirahat dan mengisi tenaga kembali di pantai rajegwesi.

Akhirnya kami turun kembali. Di pantai rajegwesi kami beristirahat dan mengisi tenaga dengan beberapa makanan untuk kemudian memutuskan pulang.


 


Video :


Pantai Teluk Ijo - Banyuwangi


Jelajah Banyuwangi | Wisata Banyuwangi | Wonderful Indonesia | Gowes Banyuwangi | Banyuwangi Hits | Kabar Banyuwangi | Travel Banyuwangi | Banyuwangi Travel | Banyuwangi Bersepeda | Alam Banyuwangi
2 comments
Gowes Rowo Bayu Bukan Desa KKN Sang Penari Dengan Komunitas Federalos
(Federal Lare Osing) Banyuwangi

Rowo Bayu Songgon
 
Saya ini juga bisa disebut Federalist sih sebenarnya. Lha wong sepedanya federal.
Federalis biasanya adalah sebuatan bagi para pengguna sepeda merk Federal. Dimana sepeda Federal ini sudah tidak diproduksi alias masuk kategori sepeda jadul. Sepeda ini merupakan tipe MTB yang melegenda saat ini karena sejarahnya. Saat ini sepeda Federal dibangkitkan kembali masa kejayaannya melalui komunitas pecinta sepeda Federal yaitu MTB Federal Indonesia.
 
MTB Federal Indonesia terbagi menjadi beberapa chapter wilayah yang hanpir merata di seluruh Indonesia. Salah satunya kabupaten Banyuwangi. Wilayah yang berada di ujung timur pulau jawa ini cukup banyak pengguna Federal. Salah satunya saya yang kenal komunitas ini sejak tahun 2013 akhir melalui facebook.
 
Untuk chapter wilayah Banyuwangi ini sendiri baru terbentuk tahun 2020 lalu sekitar pertengahan bulan oktober dengan cerita pembentukannya yang cukup panjang. Chapter Banyuwangi kami beri nama FEDERALOS Banyuwangi atau Federal Lare Osing Banyuwangi. Kegiatan Federalos Banyuwangi bisa anda pantau dengan mengikuti Instagram resminya di @federalos.banyuwangi
 
Kembali ke cerita perjalanan saya dengan teman-teman anggota Federalos. Kali ini kita akan melakukan perjalanan menuju wana wisata Rowobayu yang berada di kecamatan Songgon.
Perjalanan gowes ini juga untuk mempererat keguyuban para anggota komunitas & juga menyambut bulan suci ramadhan. Tanggal sudah ditentukan pada 10 April 2021 dengan titik kumpul di RTH Gendoh. Saya yang semula rencana berangkat dengan seorang teman dan pada akhirnya berangkat sendiri dari rumah.
 
Karena jalur Jajag - RTH Gendoh yang melewati Genteng wetan, Kaliputih & karangsari sering saya lalui, maka terasa santai saat melaju. Sembari memperkirakan waktu dengan teman-teman yang akan bertemu di titik temu RTH Gendoh. Selang beberapa menit saya datang lebih awal & bisa dibilang kepagian. Sembari menunggu teman-teman datang yang masih dalam perjalanan, saya bertemu teman kerja yang bernagkat menuju kantor. Karena ia sedang tidak piket, maka memutuskan berhenti untuk menemani saya cukup lama. Di sela-sela pembicaraan kami, ia mengajak saya untuk mencari sarapan di sekitaran RTh Gendoh. Mau tidak mau saya pun mau, karena dipaksa. Ia merupakan teman baik di luar maupun didalam pekerjaan. Dikala menuju warung nasi pecel, kami berhenti sejenak di depan toko sepeda untuk melihat beberapa barang jualannya. Karena memang teman saya ini sudah kepingin sejak lama untuk memiliki sepeda MTB. Disini kami sempatkan bertanya harga, merk & Spek.
 
Toko Sepeda Gendoh Pasar

Selang beberapa waktu yang cukup lama, teman-teman federalos datang dan teman kerja saya memutuskan untuk melanjutkan berangkat kerja.

Terima Kasih Orang Baik, Sudah Mengajak Sarapan Nasi Pecel.

Setelah menyapa teman-teman federalos dan saling berkenalan dikarenakan ada beberapa teman baru federalos yang tergabung. Dilanjutkan beberapa teman federalos mencari sarapan di dekat RTH Gendoh & saya kebagian menunggu tunggangan mereka karena saya sudah sarapan terlebih dahulu.
 
RTH Gendoh
RTH Gendoh


RTH Gendoh
Disini kami juga menunggu teman satunya yang sebenarnya masih satu jalur sama saya. Tapi ia memutuskan untuk loading sepedanya karena ia membawa keluarganya sekalian untuk berkunjung ke sanak saudaranya yang ada di sekitaran Gendoh.
 

Setelah semua berkumpul dan bersiap, kami memutuskan untuk segera melanjutkan perjalanan kami menuju Rowo Bayu. Saya sebagai penunjuk jalan memutuskan melewati jalur desa Bedewang. Jalur ini tidak begitu menanjak dan teduh di sepanjang jalan karena ada banyak pohon rindang.
 
Rowo Bayu Bukan Desa KKN Sang Penari Banyuwangi


Rowo Bayu Songgon

Rowo Bayu Songgon

Rowo Bayu Songgon

Jalan Rowo Bayu Songgon
Saya & Pak Joko yang sedang mendapatkan irama kayuhan baik, memutuskan untuk berada di depan dan memutuskan untuk sampai terlebih dahulu di atas. Jalanan yang menanjak membuat saya yang lemah ini, tertinggal oleh Pak Joko. Pak Joko cukup terlatih dengan komunitas MTB nya yang sering bersepeda. Pak Joko sampai terlebih dahulu terus disusul oleh saya. dibelakang cukup jauh ada mas Yusuf, Edwan & Galuh yang di kawal oleh mas Didik. Mas Didik ini sering di belakang menjadi sweeper. Andai saja ia di depan, ia pasti hilang duluan karena keterampilannya memainkan pedal dan mengatur ritme. Untuk mas yusuf memang perlu di kawal, karena ia jarang bersepeda. Tapi akhirnya sampai semua di tempat wisata Rowo Bayu sekalipun campur mendorong. Saya pun juga sempat mendorong. Hahahaha
 
Jalan Rowo Bayu Songgon

Jalan Rowo Bayu Songgon


Gowes Rowo Bayu Songgon Bukan Desa KKN Sang Penari
Dalam acara mancal bareng ini merupakan acara spesial, karena ada mas edwan yang membawa hadiah untuk di undi untuk teman-teman federalos yang ikut mancal di rowo bayu. Mas Edwan membawa rangka sepeda federal tipe lady untuk di undi. Keberuntungan ada di pihak mas Didik dan berhak membawa pulang rangkannya. Tapi nahas, tak sadar pennier belakang mas edwan patah karena ada tekanan dari rangka hadiah yang dibawanya. Rangkanya dari bahan aloy sehingga kekuatannya tak setahan bahan besi.

Disini kami bercengkrama dan sembari istirahat serta mengisi beberapa asupan energi yang sudah di persiapkan teman-teman. Cukup lama kami asyik bercengkrama, turun hujan yang lebat cukup lama. Kami memutuskan pulang setelah hujan reda.

Video :

 
**Rowo Bayu adalah sebuah desa yang berada di kecamatan Songgon Kabupaten Banyuwangi. Rowo Bayu hanya di gambarkan menjadi nama Desa KKN Sang Penari seperti film horor layar oleh pelaku kejadian. Rowo Bayu memang masih asri dan sejuk serta terjaga kelestariannya. Sehingga cukup membuat hawa mistis sering muncul bagi anda. Apapun tempatnya, tetap jaga perilaku dan hormati kesakralan tempat tersebut.
0 comments