13 April 2019 - Air Terjun Legomoro ning Pura Anta Boga

13 April 2019
Air Terjun Legomoro ning Pura Anta Boga

Perjalanan selanjutnya adalah Pura Anta Boga yang berjarak ±5 km dari lokasi air terjun Legomoro. Setelah keluar sedikit dari perkebunan hutan pinus yang berada di area air terjun Legomoro. Kami melewati jalan beraspal yang beberapa bagian ada kerusakan.

Cuaca cukup panas karena matahari berada di atas kepala sekitar jam 12 siang. Perjalanan cukup mudah sebelum masuk hutan kembali dengan jalan bebatuan.
Udara dan hawanya langsung sejuk ketika mendekati Anta Boga. Anta boga adalah tempat wisata religi yang berada di bawah kawasan kaki gunung Raung. Sehingga hawa dingin dan sejuk sangat terasa di tempat ini.
Tempatnya yang berhawa dingin, asri dan terjaga membuat tanah disini berlumut. Sehinga menambah kesan yang adem(dingin) sejauh mata memandang.
Yanto & Yoyok sedang mengambil beberapa foto untuk dibagikan.
Anta Boga merupakan tempat wisata religi karena dulu pernah menjadi petilasan Prabu Tawang Alun Macan Putih pada masa kerajaan nusantara terutama Jawa. Disini terdapat 5 tempat ibadah sekaligus mulai dari Hindu, Budha, Kristen, Katolik & Islam.
Patung Dewi Kwan im
Musholla / Langgar
Tempat sembahyangan Umat Hindu
Patung Ratu Laut Selatan
Patung Bunda Maria
Selang beberapa waktu, cuaca disini mendung dan turun hujan dengan lebat. dan kami berlari keluar dan menuju warung untuk berteduh.

Sungguh nikmat bisa menikmati hujan di tengah hutan. Menambah kedamaian dan ketenangan. Malas rasanya untuk bergerak kembali.

Yanto & Yoyok sedang menunggu hujan reda. Tidak ada yang bisa banyak kami lakukan selain menunggu hujan reda dan menikmati secangkir kopi hangat sampai habis. Sesekali kami bercanda (guyon) untuk menghibur satu sama lain.



Perjalanan Sebelumnya : Glenmore ning Air Terjun Legomoro
Perjalanan Selanjutnya : Anta Boga ning Air Terjun Watu Gedek

13 April 2019 - Glenmore ning Air Terjun Legomoro

13 April 2019
Glenmore ning Air Terjun Legomoro

Setelah mengambil beberapa foto di area PT. Glenmore, kami meneruskan perjalanan menuju air terjun Legomoro yang berjarak ± 6 km. Pemandangan pohon karet disepanjang jalan dan udara yang segar dengan beberapa pemukiman penduduk di area perkebunan tersebut.
 Ayo semangat......!!! Yanto & Yoyok mendorong sepedanya dikarenakan jalan menanjak.
Sesekali kami mendorong, karena selain menghemat tenaga juga disebabkan jalan menanjak dengan kondisi bebatuan.
Sebuah petunjuk arah yang menggemberikan, karena dari sini lokasi air terjun Legomoro sudah cukup dekat.
Ye...... kami berhasil mencapai tujuan air terjun Legomoro. Kayuhan kami terbayarkan dengan keindahan alam air terjun Legomoro yang asri.
wisata air terjun legomoro glenmore
Pemandangan yang indah
Tampak air terjun kecil yang berada di bawah aliran air terjun Legomoro

Ah... mendelok (melihat) pemandangan seperti ini dan menghirup udaranya yang segar menjadi kami malas bergerak kembali. Disini kami memutuskan untuk beristirahat cukup lama sebelum melanjutkan perjalanan menuju Anta Boga.
Yanto & Yoyok tertidur disebuah gubuk dekat air terjun karena kelelahan sebelum akhirnya mereka mencoba mandi di air terjun Legomoro.
Kami mencoba menikmati kesegaran airnya dengan mandi dan sedikit berenang.

Perjalanan Sebelumnya : Genteng ning Glenmore
Perjalanan Selanjutnya : Air Terjun Legomoro ning Pura Anta Boga

13 April 2019 - Mancal ning Glenmore

13 April 2019
Mancal ning Glenmore

Ini perjalanan yang menyenangkan dan tidak sendirian. Perjalanan kali ini ditemani oleh 2 teman pesepeda (Yoyok & Yanto). Mereka semua sangat bersemangat terutama si Yanto. Ini adalah pengalaman yang melelahkan baginya.

Ia seorang yang jarang bersepeda, bahkan hampir tidak bersepeda. Kali ini mendapatkan kesempatan bersepeda mtb bersama saya dan Yoyok. Kalau Yoyok tidak perlu dikhawatirkan, ia seorang pesepeda yang rutin. Ia tergabung dalam komunitas FBC Srono (Fun Bike Community Srono).

Kali ini mereka berdua harus mengikuti tipe pesepeda petouring seperti saya. *Walau touring antar desa saja. He.....
Yup, tipe petouring adalah pesepeda yang berangkat sampai pulang kembali tetap mengayuh pedal. Tidak seperti para pesepeda MTB yang sedang mengikuti sebuah acara. Dimana harus "loading" atau diangkut terlebih dahulu menuju lokasi start dan dijemput dilokasi finish.

Oke... Yanto dan saya berangkat bersama dari rumah saya dan Yoyok berangkat dari rumahnya Srono dan bertemu dititik kota Genteng.
Setelah bertemu, mereka berdua mengawalinya dengan sarapan nasi pecel yang berada di seputaran kota Genteng. Saya sendiri tidak ikut sarapan bersama mereka, karena sudah sarapan terlebih dahulu ketika habis subuh.

RTH Glenmore - Air Terjun Legomoro

Setelah sarapan kami mulai bergerak bersama menuju arah kota Glenmore dengan tujuan RTH Glenmore. Kami berhenti sebentar dan sedikit mengambil foto bersama.

Oke, setelah itu kita lanjut menuju Air Terjun Legomoro. Tapi sebelum sampai di air terjun Legomoro, kami memutuskan untuk mampir di area PT. Glenmore dan seperti biasa kami mengambil sedikit foto sembari mengatur nafas.
Glenmore

Disini terdapat perkebunan kakao dan karet yang cukup luas. Terdapat beberapa pemukiman penduduk dengan suasana yang asri nan indah khas perkebunan.

Dikarenakan saya yang lebih tahu area dan arah jalan, maka secara tidak langsung mereka mengakui bahwa saya sebagai "Leader". Haha....
Sebagai leader yang baik dan cukup menguasai data, maka sesekali saya bohongi mereka tentang jarak yang harus ditempuh. Sekalipun lokasi tujuan masih jauh, tetap saya bilang "dekat, tinggal sedikit lagi semangat" Haha...
Glenmore

Perjalanan ini cukup melelahkan, selain menempuh jarak yang cukup panjang juga dipengaruhi oleh cuaca yang cukup panas. Sesekali kami bercanda dan saling mengejek satu sama lain untuk tujuan mengurangi rasa lelah.

Banyak semangat yang luar biasa dari mereka berdua untuk tetap mengayuh pedal sampai tujuan.

Perjalanan Selanjutnya : Glenmore ning Air Terjun Legomoro